Setiap bulannya Mita mendapatkan gaji 6 ribu krona Swedia atau sekitar Rp10 juta, tetapi ia hanya sempat bekerja selama dua bulan karena setelahnya ia hamil.
"Itu kalau tidak salah cuma dua bulan karena Maretnya aku hamil. Tetapi Tuhan berkehendak lain karena aku keguguran," jelasnya.
Setelah mengalami keguguran, dirinya disarankan untuk beristirahat di rumah.
Namun karena kegigihannya, ia akhirnya memutuskan untuk bekerja sebagai buruh pabrik.
Pekerjaan Mita kali ini memiliki jam masuk setiap Senin sampai Jumat, dari jam 06.00 s.d 15.00, yang artinya Mita bekerja di pabrik selama 9 jam.
Mita kini bekerja memegang mesin-mesin pabrik dan ia merasa kesulitan karena semua mesin memiliki petunjuk dalam Bahasa Swedia.
Tetapi Mita cukup beruntung karena ia sering dibantu oleh suami bulenya ketika kesulitan dalam membaca petunjuk yang menggunakan Bahasa Swedia.
"Sebenarnya kita harus bisa Bahasa Swedia.
Tapi karena suamiku sudah kerja lama di sana apalagi dia team leader, jadi aku bisa dibantu di sana.
Aku juga lumayan bisa Bahasa Inggris," tandasnya.
Tak hanya Mita, beberapa waktu lalu, seorang wanita asal Wonogiri yakni Rini yang bernama asli Sri Rahayu juga semat membuat heboh.
Source | : | Kompas.com,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar