Dilansir dari laman tribunsolo.com, Hero Tito merupakan petinju asal Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
Melalui perjuangannya, ia berhasil menembus ring tinju internasional.
Dikutip dari SuryaMalang.com via Tribunnews, Hero Tito pernah menyandang gelar juara dunia versi World Professional Boxing Federation (WPBF).
Pria 36 tahun itu memegang sabuk juara dunia WPBF kelas ringan 61,2 kg sejak menjatuhkan petinju asal Thailand, Thongchai Kunram dalam Kejuaraan Tinju Dunia Sabuk Emas Xanana 2016, di Lospalos Gymnasium, Timor Leste pada (27/11/2016).
Ayah dua anak ini mengatur porsi latihannya sendiri untuk menghadapi sebuah pertarungan.
Ia juga pernah berangkat ke Korea Selatan seorang diri saat akan bertarung melawan petinju Doong Hoon Yook di Busan, tahun 2016 lalu.
Hero Tito mulai bertinju di usia 12 tahun karena pengaruh ayah dan kakaknya.
Ia mengawali prestasi di tinju amatir di ajang Kejurda.
Medali emas di kelas Layang Ringan 45 Kg dan menjadi salah satu kebangaannya.
Karier tinju amatir Hero Tito banyak dilalui di Kalimantan sebelum akhirnya pulang ke Malang dan memilih menempuh jalur profesional.
Rupanya, ia memilih profesi sebagai petinju profesional karena faktor ekonomi.
Namun, ternyata belum bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.
Diketahui, ia sempat menjadi tukang parkir, satpam, jadi pelatih tinju personal, hingga dibantu menjadi staf honorer di antara statusnya sebagai petinju.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,TribunSolo |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar