ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
Lantas mana yang benar?
Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan tentang kedua doa tersebut.
"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad, tapi Syaikh Ibn 'Utsaimin, ulama Saudi Arabia. Tapi status hadisnya (tentang doa buka puasa)? Hadist Dhaif tetap bisa dipakai, kalau cukup 5 syarat,"
"Pertama bukan masalah aqidah tauhid, kedua bukan masalah halal haram, ketiga tidak terkait riwayat pendusta, keempat masih bernaung di bawah hadist sahih, kelima untuk motivasi beramal," kata Ustadz Somad dalam ceramahnya yang diunggah di Facebook Tanya Jawab Ustadz Abdul Somad 19 Mei 2018.
Keutamaan Puasa Nisfu Syaban
Anjuran melaksanakan Puasa Nisfu Syaban, didasarkan pada hadist berikut:
Dari [Ali bin Abu Thalib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
Baca Juga: Bacaan Doa dan Adab Sebelum Tidur, Dijamin Nyenyak dan Bebas Gangguan Jin, Amalkan Mulai Malam Ini!
Source | : | Surya.co.id,Banjarmasin Post |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar