GridPop.ID - Seorang bocah mengalami kejadian tak terlupakan sepanjang hidupnya.
Bagaimana tidak, bibir bocah kecil asal China ini mendadak bengkak parah bak tersengat lebah.
Namun, siapa sangka bahwa penyebab bibir bocah bernama Tin ini jadi bengkak yakni karena perkara sepele.
Dilansir dari Tribun Medan, semua berawal dari keisengan Tin yang membuka kulkas untuk mencari camilan.
Sayangnya, Tin bersikap masa bodoh dan memakan makanan yang ada di kulkas hingga berujung bbirnya mengalami bengkak parah.
Sang ayah padahal baru meninggalkan Tin selama 10 menit ke dapur, tapi saat kembali ia dibuat syok dengan kondisi anak lak-lakinya itu.
Diakui sang ayah, Tin memang alergi buah anggur sejak kecil.
Itulah sebabnya, Tin tak pernah diizinkan untuk makan buah anggur.
Tin juga dilarang minum jus anggur, atau bahkan menyentuh buah anggur sekalipun.
Hari buruk bagi Tin pun terjadi, saat itu keluarga bocah tersebut membeli sebungkus anggur dan disimpan di dapur.
Si ayah memperingatkan agar Tin tak menyentuh kantong anggur tersebut, tapi saat ditinggal sebentar ke dapur justru anak laki-laki itu memakan beberapa butir buah anggur.
Alhasil bibir dan mata Tin menunjukkan reaksi mengejutkan hanya dalam waktu 10 menit.
Ketika ayahnya kembali ke dapur, bibir atas Tin sudah membengkak sebesar sosis.
Anak kecil yang malang ini sepertinya mulai mengerti mengapa orangtuanya tidak membiarkan dia makan buah anggur.
Tin langsung dibawa ke rumah sakit oleh ayahnya.
Adapun dokter mengatakan bahwa kondisi bocah itu tidak terlalu serius.
Selama dia istirahat dan minum obat yang cukup, dia akan segera pulih.
Mendengar dokter mengatakan bahwa anaknya tidak apa-apa, ayah Tin baru berani tertawa terbahak-bahak.
Dia kemudian merekam video dan mengambil foto momen kenangan hidup putranya.
Foto-foto itu dibagikan oleh sang ayah di media sosial hingga menarik perhatian banyak netizen.
Alergi memang kerap terjadi pada anak.
Dilansir dari Tribun Bali, dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp. A. memiliki tips agar anak tak mudah terkena alergi.
Caranya yaitu, tidak terlalu dini memberikan MPASI dan susu formula, serta tidak menggunakan obat antibiotik yang tidak rasional.
"Jadi kalau kita minum antibiotik itu harus betul-betul ada indikasi medis yang tepat," imbuh Roro.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Medan,Tribun Bali |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar