Pada April 2020, ada sebanyak 150.000 pengguna baru setiap 24 jam.
Pihak OnlyFans menduga, tingginya pendaftaran baru ini karena orang-orang bosan dan sebagian ini menghasilkan uang tambahan.
OnlyFans memperoleh banyak pengikut karena kebijakan kontennya yang agak longgar, yang memungkinkan pembuat konten untuk berbagi foto diri mereka sendiri, mirip seperti Instagram.
Kebanyakan penggunanya menggunakan OnlyFans untuk mengunggah konten-konten dewasa atau vulgar.
Seorang model bernama Kaylen Ward mengumpulkan lebih dari 1 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,43 miliar dalam bentuk donasi untuk badan amal Australia.
Saat itu, Ward menarifkan 10 dollar AS atau sekitar Rp 143.700 kepada penggemar untuk melihat foto-foto eksplisitnya.
Selain konten dewasa, OnlyFans juga menjadi wadah mempererat kedekatan antara idola musik, seperti Beyonce terhadap penggemarnya.
OnlyFans hanya mengizinkan orang berusia 18 tahun untuk mendaftar akun. Nantinya, situs akan meminta bukti melalui ID resmi atau KTP pengaksesnya agar mereka diizinkan masuk.
Selain itu, perusahaan menggunakan penyedia pembayaran pihak ketiga yang aman, sehingga pembuat platform tidak melihat detail kartu kredit Anda dan informasi pembayaran tidak disimpan oleh perusahaan.
Baca Juga: Hindari Rasa Bosan dalam Hubungan, 5 Relationship Goals Ini Bisa Bikin Pernikahan Langgeng
Mengingat banyaknya konten di situs web, Anda bisa mengira-ngira apakah situs tersebut aman atau tidak.
Pada awal 2020, lebih dari 1,6 TB video dan gambar dari OnlyFans bocor secara online.
Namun perusahaan mengatakan, hal ini bukan peretasan, tetapi file yang bocor tampaknya telah dikuratori dari berbagai sumber, termasuk aplikasi media sosial lainnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,tribunnewsbogor |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar