GridPop.ID - Bagi umat muslim kini sudah memasuki bulan suci Ramadhan 2022.
Hendaknya bagi kita memperbanyak ilmu agama yang berhubungan dengan puasa ramadhan, termasuk mengetahui soal mandi junub atau mandi wajib.
Mungkin sebagian dari kita masih banyak yang belum mengetahui tata cara dan bacaan niat saat mandi wajib.
Seperti diketahui mandi junub atau mandi wajib diharuskan bagi umat Islam setelah berhubungan badan atau perempuan yang menyelesaikan masa haidnya.
Umat Islam harus melakukan mandi wajib setelah berhadats besar agar kembali suci.
Lantas, kapan waktu untuk melakukan mandi wajib saat bulan Ramadhan?
Dilansir dari Tribun Ramadan, Dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Dr. H. Muh. Nashiruddin, S.Ag, M.A, M.Ag, menjelaskan mengenai waktu yang tepat melakukan mandi wajib, apakah sesudah sahur atau sebelum sahur.
"Jawabannya adalah tergantung waktu yang tersisa untuk sahur, karena sahur yang jelas ada waktu yang terbatas sampai pada terbitnya fajar shodiq atau masuknya waktu subuh," ujar Nashiruddin dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Tanya Ustaz.
Ia menyampaikan, apabila waktu yang tersisa untuk sahur tinggal sedikit, maka diutamakan melakukan sahur terlebih dahulu.
Setelah sahur baru kemudian melakukan mandi wajib.
Apabila waktu yang dimiliki masih banyak dan memungkinkan untuk mandi wajib, maka terlebih dahulu mandi wajib agar tubuh dalam keadaan bersih.
Ia menyampaikan, apabila waktu yang tersisa untuk sahur tinggal sedikit, maka diutamakan melakukan sahur terlebih dahulu baru kemudian melakukan mandi wajib.
Nashiruddin mengatakan, apabila waktu yang dimiliki sebelum sahur sangat sedikit, bisa diluangkan untuk membasuh kemaluannya dan kemudian wudu terlebih dahulu.
Tata Cara dan Niat Mandi Wajib
Berikut ini bacaan niat dan tata cara mandi wajib, yang Tribunnews.com kutip dari laman sulsel.kemenag.go.id:
1. Niat mandi wajib
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhal Lillahi Ta'aala.
Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."
2. Mencuci kedua tangan
Urutan kedua dari tata cara mandi wajib adalah mencuci tangan sampai tiga kali untuk membersihkan tangan dari najis.
3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor
Selanjutnya mendahulukan bagian tubuh yang dianggap kotor, misalnya bagian kemaluan.
4. Mencuci kembali tangan
Setelah membersihkan bagian kotor, harus mencuci kembali tangan pakai sabun.
5. Berwudhu
Setelah mencuci bagian tubuh yang kotor dan mencuci kembali tangan, harus wudhu dengan tata cara wudhu seperti biasa untuk melakukan sholat.
6. Membasahi kepala
Setelah berwudhu, harus membasahi kepala dengan air sebanyak tiga kali dari pangkal rambut. Tata caranya sama seperti mau keramas harian biasa.
7. Mengurai rambut
Caranya gunakan jari untuk mengurai rambut untuk membersihkan rambut dari kotoran yang mungkin menempel di rambut.
8. Membasahi seluruh tubuh
Setelah itu mengguyurkan air ke seluruh tubuh mulai dari bahu kanan, dilanjutkan dari bahu kiri.
Lantas, bagaimana hukumnya menunda mandi wajib setelah berhubungan suami istri?
Dilansir dari Tribunnewsmaker.com, Buya Yahya menegaskan mandi junub menjadi wajib dilakukan jika seseorang berniat melakukan ibadah dimana harus dalam keadaan suci.
Dengan kata lain, boleh menunda mandi wajib sampai tiba waktu sholat.
"Wajib mandi itu jika anda mau melakukan sesuatu yang harus dengan (keadaan) suci," ujar Buya Yahya.
"Misal suami istri berhubungan sehabis sholat isya, apakah dia wajib mandi? tidak wajib mandi, nanti (mandi wajib) kalau mau tahajud atau sholat subuh," imbuhnya.
Mandi wajib memang boleh ditunda dan tidak bersifat harus segera dilakukan.
Kendati demikian, Buya Yahya mengungkapkan bergegas melakukan mandi wajib hukumnya sunnah alias lebih dianjurkan.
"Cuma disunnahkan dianjurkan untuk bergegas mandi besar," tutur Buya Yahya.
"Wajibnya kapan? wajibnya kalau kita sudah mau melakukan kewajiban," imbuhnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Ramadan,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Veronica S |
Komentar