GridPop.ID - Mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan membuat ikan menjadi hidangan favorit banyak orang.
Selain itu, ikan juga kaya akan Omega-3 yang bagus untuk pembentukan otak.
Bahkan, fakta menunjukkan jika orang Jepang yang tingkat konsumsi ikannya lebih tinggi memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Melansir dari Kompas.com, salah satu komponen gizi yang terkandung dalam ikan dan diduga berperan dalam meningkatkan kecerdasan ialah Docosa-hexaenoic-acid (DHA).
Yakni asam lemak tak jenuh ganda berupa rantai panjang Omega-3, terdiri dari 22 atom karbon, 32 atom hydrogen dan 2 atom oksigen (rumus molekul: C22H32O2).
Namun, kandungan Omega-3 ini ternyata akan hilang begitu saja kalau kita salah dalam pengolahannya lho.
Melansir dari Sajian Sedap, ada alasannya mengapa ikan sebaiknya tidak digoreng.
Ahli Gizi Komunitas Dr dr Tan Shot Yen dalam unggahannya di akun Instagram miliknya @drtanshotyen, mengatakan bahwa ikan sebaiknya tidak digoreng.
Baik itu pan-frying atau pun deep-frying.
Deep-frying menggunakan jumlah minyak yang sangat banyak untuk merendam ikan. Sementara, pan-frying menggunakan lebih sedikit minyak pada wajan.
Selama penggorengan, ikan akan menyerap lemak dalam minyak tersebut. Alhasil, jumlah kalori di dalamnya meningkat dan mengubah jenis lemak yang terkandung.
“Kalau digoreng, nah Omega 3 (pada ikan) malah jadi trans fat yang merugikan,” tulis Dr Tan.
Suhu tinggi yang digunakan saat menggoreng juga bisa merusak asam lemak omega 3 jauh lebih parah daripada metode memasak lainnya.
Jadi, ikan yang digoreng akan kehilangan omega 3 dalam jumlah yang cukup banyak.
Mengonsumsi ikan goreng secara terus menerus juga bisa membuat tubuh menimbun lemak trans yang meningkatkan risiko diabetes, stroke, dan hipertensi.
Sebaiknya Anda mengolah ikan dengan cara lain seperti membakarnya, membuat pepes kukus, atau dimasak dengan kuah.
Lagipula, memasak ikan dengan variasi lain bisa membuat keluarga tidak jenuh dengan makan lauk ikan terus.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar