Terlebih, ia merupakan anak dari seorang tokoh agama.
Orang tuanya pun sempat memberikan saran agar memberikan nama yang wajar dan baik. Tetapi ia beralasan tidak bisa bahasa Arab.
"Jadi, saya berdoa atau memberi nama anak dengan bahasa Indonesia. Saya yakin Gusti Allah tahu Bahasa Indonesia."
"Saya tidak mau kasih nama ke arab-araban tapi tidak paham artinya," jelasnya.
Fajar mengatakan, anak pertamanya pun sempat protes dan meminta ganti nama.
Tetapi kemudian menerima dan enggan mengganti setelah namanya cepat dikenal.
Ia sendiri sangat yakin jika nama kedua anaknya mengandung arti positif.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar