Chen kemudian tak sadarkan diri.
Dilansir dari Tribun Pekanbaru, keesokan harinya Chen terkejut lantaran menyadari bahwa dirinya sudah berada di kamar hotel.
Ia makin kaget setelah melihat Zhao Liang keluar dari kamar mandi dalam kondisi telanjang bulat.
Ternyata, Zhao Liang telah membius dan melakukan hubungan badan dengan Chen di malam sebelumnya.
Si pria kemudian bergegas pergi, diduga ia khawatir akan perbuatan bejatnya.
Chen lantas melaporkan kejadian yang menimpanya pada polisi.
Menurut Pasal 236 dan 1165 KUHP Republik Rakyat Tiongkok, tindakan Zhao Liang merupakan kejahatan penyerangan seksual, pelanggaran serius terhadap privasi orang lain, yang dapat dihukum dengan denda 3-10 tahun penjara.
Tapi, Chen memilih untuk tak mencela Zhao Liang dengan alasan takut menghadapi kritik dari masyarakat.
Setibanya di rumah, Chen merasa malu, kesakitan baik fisik maupun mental hingga membuatnya tak bisa lagi menahannya.
Ia kemudian bercerita pada sang suami dan akhirnya memilih untuk memanggil polisi guna meringkus Zhao Liang.
Polisi Provinsi Hunan kemudian melakukan penyelidikan, tapi sayangnya tanda-tanda kejahatan yang ada pada tubuh Chen telah hilang lantaran insiden sudah terjadi lama.
Polisi juga menemukan video di kamera pengintai hotel, menunjukkan Chen dan Zhao Liang memasuki kamar hotel, tetapi ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa itu bertentangan dengan keinginan Chen.
Fakta bahwa Zhao Liang tidak dihukum oleh hukum telah memberikan pukulan psikologis yang berat bagi Chen hingga menyebabkan kondisi mentalnya menjadi semakin tertekan, bahkan membutuhkan perawatan obat.
Setelah beberapa waktu berlalu, Chen memutuskan untuk mendatangi Zhao Liang guna membicarakan permasalahan ini dengan baik.
Meski begitu, Zhao Liang mengaku melakukan hubungan seks dengan Chen secara sukarela dan tak membiusnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | Wartakotalive.com,Tribun Pekanbaru |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar