GridPop.ID - Setelah 30 hari menjalankan puasa wajib di bulan Ramadhan, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan ibadah puasa Syawal sebanyak 6 hari.
Puasa Syawal merupakan satu puasa sunah yang sangat dianjurkan.
Berikut penjelasan tentang puasa Syawal oleh Ustaz Dr. H. Ferry Muhammadsyah Siregar MA dari Pesantren Binsa Insan Mulia dilansir oleh Tribun Wow dari kanal YouTube Tribunnews:
Ustaz Dr. H. Ferry mengatakan bahwa ada puasa lain yang disunnahkan selain puasa asyura dan puasa syaban, yaitu puasa 6 hari di bulan Syawal.
Sebagian ulama menerangkan penjelasan mengenai mengapa puasa 30 hari di bulan Ramadhan ditambah 6 hari di bulan Syawal sama dengan berpuasa selama satu tahun.
"Secara matematika bisa kita terangkan bahwa, puasa satu hari di bulan Ramadhan dan puasa dalam bulan Syawal itu diibaratkan seperti berpuasa 10 hari," terang Ustaz Ferry.
Jadi, hitungannya apabila melakukan puasa Ramadhan ada 30 hari kemudian dikali 10, maka jumlahnya adalah 300 hari.
Kemudian, ditambah dengan 6 hari puasa dikali 10, maka 300 ditambah dengan 60, totalnya adalah 360 hari.
Ustaz Dr. H. Ferry mengatakan bahwa sebagian ulama menganjurkan untuk mengerjakan mulai tanggal 2 Syawal.
"Sebagian ulama menyatakan adalah lebih baik misalnya mulai berpuasanya di tanggal 2 Syawal bila memungkinkan, tapi kalau tidak memungkinkan boleh juga di tanggal-tanggal yang lain selama itu masih di bulan Syawal," jelas Ustaz Ferry.
Sebagian ulama juga menjelaskan pelaksanaan puasa Syawal untuk dilakukan secara enam hari berturut-turut.
Tapi, diperbolehkan juga bila puasa di bulan Syawal ini di selang-seling.
Ustaz Dr. H. Ferry menambahkan bila puasa Syawal boleh digabungkan dengan puasa Senin, Kamis.
Di akhir penjelasannya, Ustaz Dr. H. Ferry mengatakan, puasa sendiri juga untuk menyehatkan kita, membuat diri kita lebih sehat baik jasmani dan rohani.
Niat Puasa Syawal
Berikut ini niat untuk puasa sunnah di bulan Syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Tata Cara Puasa Syawal
Puasa 6 hari di bulan Syawal secara umum sama dengan puasa lainnya.
Puasa Syawal diawali dengan niat, makan sahur, dan kemudian berbuka puasa.
Dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, ummi.ac.id, berikut ini tata cara dan ketentuan puasa Syawal:
1. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari
Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal dilakukan selama enam hari.
Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, "Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal." (Syarhul Mumti’, 6: 464).
2. Diutamakan dikerjakan berurutan
Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan, tetapi jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan."
3. Usahakan untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan Lebih Dulu
Jika memiliki utang puasa Ramadhan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qodho' puasa).
Dilansir dari Tribun Ramadan, Wahid Ahmadi, anggota Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah mengatakan, jika tidak merasa sulit untuk berpuasa, maka sebaiknya melaksanakan puasa Syawal.
Karena ketika kita melewatkan puasa Syawal, kita sudah tidak lagi mendapatkan keutamaan puasa Syawal.
Jadi syarat kita bisa membayar utang puasa Ramadan di sisa waktu.
Namun ketika sulit untuk mencari waktu berpuasa, lebih utama membayar hutang atau meng-qodo' terlebih dahulu dengan pertimbangan dikhawatirkan tidak dapat membayar puasa hingga akhir tahun.
Keutamaan Puasa Syawal
Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, orang yang mengerjakan puasa Syawal akan mendapatkan pahala puasa seperti orang yang berpuasa sepanjang masa.
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ … أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ[رواه الجماعة إلا البخاري والنسائي]
Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].
Hadis lain menyebut ganjaran puasa Syawal adalah seperti puasa satu tahun penuh.
[عَنْ ثَوْبَانَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ فَشَهْرٌ بِعَشَرَةِ أَشْهُرٍ وَصِيَامُ سِتَّةِ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ فَذَلِكَ تَمَامُ صِيَامِ السَّنَةِ . [رواه أحمد
Artinya: Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Wow,Tribun Ramadan |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar