"Berangkat dari Jakarta sebenarnya tadi pagi (Jumat). Seharusnya kalau lancar, sampai sini (Pelabuhan Bakauheni) sekitar jam 2 siang, tapi ternyata macet panjang," kata Sangga.
Keengganan Sangga untuk melintas pada malam hari di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) menuju Kabupaten Pesawaran lantaran terkenal rawan pembegalan.
"Dari sini (Pelabuhan Bakauheni) sampai Kalianda sih santai, tapi lepas dari Kalianda agak ngeri, Mas. Kiri kanan gelap, takut kena begal," kata Sangga.
Sangga sudah memikirkan sebuah rencana. Dia akan memacu sepeda motornya ketika melintasi titik-titik rawan.
Namun, kekhawatiran Sangga berkurang ketika petugas kepolisian mengawal dia dan para pemudik ketika melintasi lokasi rawan.
"Alhamdulillah, ternyata kita dikawal ini. Agak tenanglah bisa santai bawa motornya," kata Sangga.
Hal senada disampaikan Ismail (30) yang hendak mudik ke Kabupaten Pringsewu.
Menurutnya, jalan lintas sumatera mulai dari Pelabuhan Bakauheni hingga perbatasan Kota Bandar Lampung agak ngeri-ngeri sedap.
"Jalannya banyak yang bergelombang, apalagi saya bawa (motor) matik, kerasa benar," kata Ismail.
Ditambah lagi kondisi jalan yang gelap tidak ada lampu penerangan dengan sebelah kanan dan kiri rimbun pepohonan dan kebun.
"Ya rawan (pembegalan), makanya biasanya kalau saya balik dari Tangerang, saya usahain sampai sini itu siang, jadi enggak terlalu ngeri," kata Ismail.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar