Selain itu, warga juga menyiapkan beragam hidangan rumahan seperti sayur mayur, ikan goreng, ayam, goreng, tempe goreng, sambal yang ditata rapih di atas jalan depan rumah Joko Suranto.
Ibu-ibu sekitar desa Jetis juga secara berkelompok memainkan rebana dan terbangan.
Sepanjang jalan Desa Jetis juga banyak warga yang menunggu dirinya lewat dengan wajah yang penuh gembira.
Rangkaian bunga pun dikalungkan ke lehernya saat menyambutnya.
Bahkan air mata Joko Suranto juga terlihat berkaca-kaca dan juga tak kuasa membendung tangisnya.
Ketika ditanya terkait perasaan Joko Suranto, ia tidak dapat berkata-kata.
Hanya mata yang berkaca-kaca menjelaskan semua perasaanya.
"Aduh, itu susah untuk berkata-kata. Kita lakukan karena cinta kebaikan, saling membantu bersedekah dalam amal jariyah," katanya.
Menurutnya, kebaikan perlu dikedepankan.
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar