Mengalami hal tersebut, Pepen enggan mengeluh dan tetap bekerja.
"Ya pasrah aja lah, untungnya mobil sendiri gitu, bukan mobil setoran," katanya.
Pepen juga tak menyalahkan kondisi saat ini mengingat sebelumnya para pemudik tak bisa mudik imbas pandemi COvid-19 selama dua tahun berturut-turut.
"Disitulah kita perlu introspeksi, semua orang kan pada keluar nih, punya kebutuhan," terangnya.
Sikap berbeda justru datang seorang sopir jurusan Tanah Abang - Tanjung Priok.
Sopir angkot bernama Edi menurunkan penumpangnya di tengah jalan karena dirinya memilih untuk putar balik.
Insiden ini terjadi pada tahun 2013 silam. Mengutip artikel Kompas.com yang tayang pada 1 Agustus 2013 silam, diungkapkan kala itu kemacetan di kawasan Tanjung Priok Jakarta Utara kian parah.
Para penumpang yang diturunkan di tengah macet akhirnya berjalan kaki. Mereka enggan naik angkutan lagi karena macetnya.
Naik ojek pun terpaksa jika memang sedang diburu-buru waktu.
Source | : | Kompas.com,TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar