GridPop.ID - Masyarakat Indonesia baru-baru ini digemparkan karena sosok pria yang mirip dengan presiden Korea Utara yakni Kim Jong Un.
Gaya rambutnya pun dinilai plek-ketiplek dengan Kim Jong Un.
Bahkan, postur tubuh dan gaya busananya pun juga begitu mirip dengan Presiden Korea Utara itu.
Pria yang berpenampilan mirip Kim Jong Un ini menjadi viral setelah dirinya kepergok menyumbang lagu di sebuah hajatan pernikahan.
Dilansir oleh tribunstyle.com, video yang viral ini diunggah pertama kali oleh oleh pemilik akun TikTok @ikamusst.
"Kim Jong Un nyumbang lagu di kondangan," ujar pengunggah sebagai keterangan dilansir dari TikTok, Selasa (10/5/2022).
Dari rekaman video tersebut menunjukkan sebuah acara pernikahan yang digelar di Indonesia.
Sudah menjadi hal wajar jika pesta pernikahan memiliki hiburan seperti dangdutan atau organ tunggal, dan hal itu juga diterapkan pada acara pernikahan kali ini.
Diketahui sang pemilik acara, menyediakan hiburan berupa organ tunggal dan juga sebuah panggung di samping pelaminan.
Karena adanya panggung hiburan itu, biasanya tamu undangan juga ada yang suka rela menyumbang lagu untuk menghibur pengantin baru dan juga tamu undangan lain.
Namun, kali ini yang menjadi sorotan adalah si penyumbang lagu yang penampilannya sangat menarik karena mirip dengan orang nomor 1 di Korea Utara yaitu Kim Jong Un.
Bahkan potongan rambut dan postur tubuh sang pria yang tak diketahui namanya itu juga teramat mirip dengan Kim Jong Un.
Yang lebih unik lagi, seolah dirinya tahu jika kembar dengan pemimpin Korea Utara, pria si penyumbang lagu itu juga mengenakan pakaian berwarna hitam dengan model khas milik Kim Jong Un.
Pria ini juga terlihat memakai kacamata yang mana membuat penampilannya makin mirip dengan putra Kim Jong Il itu.
Hingga kini, video tersebut telah disaksikan sebanyak 3,7 juta kali oleh pengguna dan mendapat ribuan komentar yang kocak.
Bahkan ada netizen yang mengira jika pria tersebut melakukan cosplay karena sangat mirip.
"Ini emang niat cosplay apa gimana. Mirip banget"
"Untung nyumbang lagu, kalau nyumbang nuklir bahaya"
"Keren banget yang punya hajatan"
"Pasti bayarannya mahal, soalnya pemimpin korut langsung"
"Itu yang nikahan salah satu prajuritnya kali"
Sebagai tambahan, Kim Jong Un sendiri dikenal sebagai pemimpin Korea Utara yang dikenal tegas dan memiliki kebijakan yang nyeleneh untuk rakyatnya.
Seperti halnya salah satu kebijakannya ini, pemerintah daerah di Korea Utara mengharuskan warganya membayar bahan-bahan permen, karena negara itu bergegas memproduksi permen tepat pada waktunya untuk ulang tahun pemimpin diktator Kim Jong Un.
Dilansir dari laman kompas.com, Pejabat di beberapa daerah telah mengenakan pajak pada setiap rumah tangga sehingga pemerintah mereka dapat membeli bahan baku penganan, seperti tepung dan gula, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya dari Provinsi Pyongan Utara kepada RFA.
Menurutnya, keluarga di beberapa daerah juga telah diminta menyumbangkan telur untuk usaha pembuatan permen.
Perintah ini telah mengakibatkan kekurangan telur di pasar.
Warga Korea Utara tidak senang diminta untuk ikut campur, kata seorang sumber kepada RFA.
"Warga marah karena pihak berwenang merampok kantong orang di saat seperti ini untuk membuat permen bagi anak-anak, yang diduga dari Kim Jong Un pada ulang tahunnya," kata mereka.
Setiap provinsi bertanggung jawab untuk memproduksi dan mendistribusikan permen, lapor outlet tersebut.
Tradisi "permen ulang tahun" dimulai pada masa pemerintahan Kim Il Sung, diktator pertama rezim dan kakek Kim, yang meninggal pada 1994, menurut DailyNK.
Anak-anak Korea Utara akan menerima permen pada 15 April, ulang tahun Kim Il Sung, dan ulang tahun Kim Jong Il pada 16 Februari.
Sedangkan Kim Jong Un dilaporkan akan berulang tahun pada 8 Januari (meskipun ada perselisihan tentang tahun berapa).
Pada awal pemerintahan Kim Jong Un, permen diberikan kepada ibu hamil dan siswa di tempat penitipan anak dan sekolah dasar pada 8 Januari.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar