GridPop.ID - Tragedi mengerikan dialami oleh seorang wanita usai pulang bulan madu bersama suaminya.
Bukannya pulang bawa dua garis biru, wanita ini justru membawa makhluk mengerikan berukuran mini.
Namun yang lebih mengerikan, makhluk tak diundang itu diam-diam bersarang di bawah kulit sang gadis hingga menyebabkan sakit yang luar biasa.
Dilansir dari Women's Health pada Rabu (30/10/2018) via Intisari Online, seorang perempuan dari Florida, Amerika Serikat menemukan belatung di selangkangannya setelah pulang dari bulan madu di Belize.
Belatung itu sepertinya mulai bersarang di paha perempuan itu saat masih berbentu larva saat si perempuan sedang menunggang kuda.
Belatung itu akhirnya berhasil dikeluarkan dari kulit si perempuan setelah menghadirkan luka yang begitu nyeri.
Perempuan 36 tahun yang tak disebut namanya itu mengunjungi dokter dua bulan setelah kembali dari Belize.
Dalam laporannya di Journal of Investigative Medicine baru-baru ini, si dokter menulis: “Dia (pengantin baru itu) bilang bahwa mungkin habis digigit serangga…"
"Ketika dia berada di Belize, dia berkuda dan tak lama kemudian menemukan ada semacam kutu di punggungnya. Kutu itu segera diusir dan bilang bahwa makhluk itu setidaknya sudah tinggal di situ lebih dari sejam.”
Dokter itu kemudian memberi si perempuan resep antibiotik, namun luka itu tak sepenuhnya sembuh.
Wanita itu kemudian memutuskan pergi menemui dokter spesialis kulit di Rumah Sakit Umum Tampa.
Di sana, tim dokter menemukan ada area bengkak kecil di selangkangannya yang mengeluarkan cairan bening ketika ditekan.
Si perempuan bilang kepada mereka bahwa sebelumnya sudah ada upaya pencegahan, tapi tetap belum berhasil.
Tak lama kemudian, ia dirujuk ke dokter kulit, tapi ia tidak puas dengan hasilnya dan memutuskan mengambil second opinions dari dokter lain di Memorial Hospital.
Di sinilah tim dokter menemukan “gumpalan kecil yang keras” di bawah area yang bengkak.
Mereka pun melakukan operasi untuk proses pengangkatan.
“Benda asing itu kemudian dikirim ke ahli patologi untuk proses identifikasi dan analisis. Patologi mengidentifikasi objek itu sebagai larva lalat botfly,” tulis tim dokter dalam laporan.
“Dengan diangkatnya larva, lesi benar-benar teratasi seminggu kemudian.”
Lalat botfly adalah “penduduk asli” Amerika Tropis.
Di wilayah ini, sangat umum ditemukan larva bersarang di bawah kulit manusia.
“Penduduk lokal di Belize biasa mengusir larva dengan zat oklusif, misalnya, meletakkan petroleum jelly, potongan bacon, cat kuku, atau ekstrak tumbuhan di atas bekas gigitan,” ujar para penulis dari Memorial Hospital.
Sementara mengutip dari laman Kompas.com, ahli parasit dari Departemen Parasitologi Sub Bagian Protozoologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), dr Mahardika Agus Wijayanti M.Kes, sempat mengungkapkan jenis lalat penyebab myasis.
"Ada beberapa jenis lalat sebagai penyebab Myasis, invasi larva lalat ke jaringan. Sebagai penyebab adalah adanya telur lalat yang ada di luka atau jaringan terbuka, sehingga saat menetas masuk ke jaringan," ujar Mahardika saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (5/2/2020).
Myasis merupakan infestasi larva lalat di jaringan yang dapat terjadi pada pasien atau pada jenazah.
Ia menjelaskan telur lalat botfly dapat menetas setelah 1-2 hari.
Diketahui, lalat botfly adalah salah satu jenis lalat yang bisa menyebabkan Myasis.
"Infestasi bisa saja dari telur yang terbawa serangga lain, misalnya nyamuk," ujar Mahardika.
GridPop.ID (*)
Source | : | Intisari Online,Kompas.com |
Penulis | : | Sintia N |
Editor | : | Sintia N |
Komentar