"Keadaan suami kritis dan ditempatkan ICU selama sebulan. Seminggu sebelum suami pergi, dia dipindahkan ke kamar biasa," lanjutnya.
Suami Ezzatul meninggal di usia 34 tahun pada 21 Mei lalu, tiga bulan setelah kepergian ibunya.
Ezzatul teringat percakapan terakhir dengan suaminya di hari pertama umat Islam menjalani ibadah puasa.
"Saat itu saya di Johor Bahru, suami di rumah keluarganya di Pontian. Kami video call kira-kira pukul 6.30 petang sebelum waktu berbuka puasa. Tiba-tiba terputus," ungkapnya.
"Kira-kira 10 menit kemudian saya dapat telepon mengatakan suami pingsan. Percakapan kami adalah suami seharusnya jadi imam untuk solat tarawih seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi dia curhat keadaannya tak sehat," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ezzatul mengungkapkan ibu dan suaminya seperti memberi petunjuk sebelum kepergian masing-masing.
Ezzatul menyebut ibunda sering minta maaf kepada anak-anaknya di hari-hari terakhir sebelum meninggal. Sementara itu, sebelum meninggal suami Ezzatul berkata dia akan pergi lebih dulu.
Suami Ezzatul juga pernah bercerita bertemu dengan mendiang ibunya lewat mimpi.
"Dalam mimpi itu, suami melihat wajah mendiang ibu yang memandangnya dalam keadaan tersenyum. Hal itu bermain dalam pikiran saya, apakah ini pertanda?" ungkapnya.
"Tak sangka suami pergi setelah ibu, memang sedih tapi saya ikhlas. Setiap hari saya mendoakan mendiang ibu dan suami," pungkasnya.
GridPop.ID (*)
Source | : | MSTAR |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar