GridPop.ID - Tidur menjadi salah satu kebutuhan manusia setelah seharian menjalani aktifitas yang melelahkan.
Namun, tidak banyak yang mengetahui 5 waktu tidur yang salah bisa berakibat buruk dalam jangka panjang.
Berikut penjelasan 5 waktu tidur yang salah menurut Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja.
Berawal dari cuitan salah satu akun Twitter soal 5 waktu tidur yang salah, Andreas menyebut jika kebutuhan waktu tidur seseorang berbeda-beda.
Tolok ukurnya adalah porsi dan sirkidian ritme.
Untuk yang pertama, tidur memiliki porsi yang serupa dengan saat kita makan.
Artinya, jika sudah kenyang atau tidur cukup maka tidak bisa makan/tidur kembali jika belum lapar atau mengantuk.
Kedua, sirkidian ritme adalah irama 24 jam manusia.
"Selama 24 jam kapan kita lapar, buang air, begitu pula dengan tidur dan terjada, itu juga ada waktu-waktunya," ujar Andreas, dikutip dari Kompas.com.
Misalnya, saat seseorang tidur pukul 21.00 atau 22.00, dan bangun pagi, maka tubuh akan segar kembali karena durasi tidurnya cukup dan jika kualitas tidurnya juga baik.
Namun, setelah beraktivitas pagi hingga tengah hari, maka orang tersebut akan mengantuk dan hal itu termasuk sirkidian ritme.
Dalam cuitan @askrlfess pada 10 Juni 2022 yang sempat viral itu, disebutkan 5 waktu tidur yang salah adalah:
Namun, dalam cuitan tersebut tidak menjelaskan kenapa 5 waktu tidur yang salah itu tidak baik.
Oleh karenanya, berikut penjelasannya.
Tidur setelah Subuh
Andreas mengatakan, jika dikaitkan setelah Subuh tidak boleh tidur juga ada benarnya.
"Habis Subuh enggak boleh tidur itu ada benarnya, kalau malamnya sudah cukup tidur karena sesuai sirkadian ritme," ujar Andreas.
Tidur setelah makan
Jika seseorang tidur setelah makan, maka hal ini bisa mengganggu metabolisme tubuh karena makanan memerlukan waktu untuk mencerna dan nutrisinya diserap oleh tubuh. Jika kita tidur, maka proses pencernaan tidak begitu efektif.
"Otomatis metabolisme melambat, yang harusnya buat mencerna makanan, akhirnya butuh waktu lebih lama untuk mencernanya," ujar dokter spesialis saraf Bambang Kusnardi, Sabtu (11/6/2022).
Tidur setelah Ashar
Sementara, setelah Ashar tidak dianjurkan tidur, Andreas menambahkan, jika itu konteksinya malam sudah cukup tidur atau tidurnya dengan kualitas baik.
Padahal, waktu Ashar adalah saat di mana tubuh masih segar dan vitalitas sedang naik.
"Saat puasa yang enggak makan, jam-jam makan siang tetep ngantuk, karena setelah Ashar itu vitalitas kita naik lagi memang," imbuhnya.
Tidur sebelum Isya
Sedangkan, jika seseorang tidur sebelum Isya atau sekitar pukul 18.30 tidak dianjurkan karena bisa berdampak kebablasan sampai tengah malam.
Hal ini membuat orang kesulitan tidur kembali saat tengah malam.
Namun, jika manusia modern, kurang cocok dengan waktu ini, lantaran pada waktu ini biasanya orang-orang modern masih terjaga atau pulang kerja.
Tidur seharian
Andreas mengatakan, orang yang tidur seharian juga tidak menyalahi aturan. Sebab, orang yang tidur seharian berarti ada kebutuhan tidur yang belum tercukupi atau orang tersebut dalam keadaan sakit.
Kebiasaan tidur yang salah
Sebagai tambahan informasi seperti yang dikutip dari Tribunnews.com, beberapa orang tidak sadar ada kebiasaan tidur yang salah yang kerap dilakukan.
Yakni tidur miring ke kiri.
Pasalnya, tidur miring ke kanan dapat menurunkan aktivitas sistem saraf yang membuat detak jantung dan tekanan darah bisa menurun.
Efek tidur miring ke kanan ini disebut dapat menekan vena cava, yaitu vena yang terhubung dengan jantung bagian kanan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar