GridPop.ID - Lagi! Kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali melonjak pada pekan ini.
Saat ini terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang ditengarai adanya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.
Mengenai merebaknya sub varian Omicron BA.4 dan BA.5, yang dikhawatirkan menjadi gelombang berikutnya pandemi Covid-19 di Indonesia, Joko Widodo memberikan arahan dalam menghadapi penularan Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Dilansir dari GridHealth.ID, mengenai intruksi tersebut Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampikan apa yang diinstruksikan Jokowi.
"Bapak presiden juga memberikan arahan ke kami bahwa lebih baik kita waspada, lebih baik kita berhati-hati. Karena kewaspadaan kita konservatifnya kita, kehati-hatian kita sudah memberikan hasil bahwa kondisi penanganan pandemi di Indonesia termasuk relatif baik dibandingkan negara-negara lain di dunia," ujar Budi selepas rapat terbatas.
Sebab, saat ini sudah memasuki Juni-Juli atau pertengahan tahun. Saat itu, negara lain sudah bersiap-siap menghadapi gelombang berikutnya dari pandemi Covid-19.
Presiden Jokowi pun meminta agar vaksinasi booster Covid-19 bisa diwajibkan untuk penyelenggaraan acara besar agar lebih mudah diterima oleh masyarakat.
"Agar di setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster, sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara dengan kerumunan besar itu relatif aman," Jelas Menkes.
Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, ada penambahan 1.242 kasus baru pada Rabu (15/6/2022) pukul 12.00 WIB.
Angka ini merupakan yang tertinggi setelah 2 bulan lamanya atau tepatnya sejak 12 April 2022 dengan kasus baru tercatat saat itu 1.455 kasus.
Jakarta paling banyak Dari total penambahan kasus baru Covid-19 yang tercatat dalam 24 jam terakhir, dijelaskan bahwa 19 provinsi menyumbang kasus harian, dengan Jakarta melejit di angka 730 kasus.
Berikut rincian laporan kasus baru Rabu (15/6/2022):
Jakarta = +730
Jawa Barat = +216
Banten= +146
Jawa Timur = +63
Bali = +33
Jawa Tengah = +15
DIY = +6
Papua Barat = +5
Sumatera Utara = +4
Riau = +4
NTT = +4
Kalimantan Utara = +3
Papua = +3
Sumatera Selatan = +2
Kalimantan Barat = +2
Kalimantan Selatan = +2
Kalimantan Timur = +2
Sulawesi Tengah = +1
Sementara itu, kasus aktif virus corona penyebab Covid-19 dilaporkan bertambah secara signifikan di Indonesia pada Rabu (15/6/2022) menjadi 709 kasus dalam 24 jam.
Kasus aktif adalah angka kasus positif Covid-19 dikurangi dengan jumlah kesembuhan dan kematian.
Total pasien positif: 6.063.251
Total korban meninggal: 156.670
Total pasien sembuh: 5.900.574
Total kasus aktif: 6.007.
Mengapa kasus Covid-19 meningkat terus? Kasubbid Dukkes Darurat Satgas Covid-19, dr. Alexander Ginting mengatakan bahwa tren peningkatan kasus Covid-19 per 15 Juni 2022, sudah tembus di angka 1.251 kasus dalam 24 jam dikarenakan beragam faktor.
"Ada banyak faktor penyebab, habis libur panjang, mobilitas tinggi, pelonggaran persyaratan perjalanan karena sudah vaksinasi dan adanya varian baru Covid-19," ujar Alex saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/6/2022).
Ia menambahkan, pelonggaran persyaratan yang dimaksud yakni pemeriksaan lab virologi yang tidak menjadi kewajiban utama karena seseorang atau pengguna transportasi sudah divaksinasi lengkap.
Menurut dia, kembali naiknya kasus Covid-19 ini mirip seperti peristiwa pada Juni 2021. "Mirip Juni 2021, hanya Juni 2021 (yang merebak) adalah varia Delta," lanjut dia.
Seperti diketahui, saat ini dunia tengah mengatasi varian baru virus corona yakni Omicron BA.4 dan BA.5 yang tingkat penularannya lebih tinggi ketimbang Delta.
Gejala mereka yang positif Covid-19 saat ini Alex mengatakan bahwa gejala dari mereka yang saat ini positif Covid-19 adalah klinis ringan. Hal ini berpengaruh pada vaksinasi yang sudah dilakukan oleh mereka yang terpapar infeksi corona.
"Bagi mereka yang lengkap vaksinasi, tidak ada komorbid, bergejala klinis ringan," ujar Alex.
"Bahkan banyak yang tidak bergejala berat. Sehingga banyak akhirnya menganggap tidak sakit kendari hasil PCR atau rapid tes positif," imbuhnya.
Lantaran kasus naik, Alex mengimbau kepada seluruh lapisan stake holder dan masyarakat untuk meningkatkan spesimen atau tes Covid-19 yang dilakukan per hari.
Ia menganggap, tes yang berjalan hanya sekitar 75.000 spesimen saja, padahal angka tersebut tidak sesuai perintah testing menurut Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 29 dan Nomor 30.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar