Ani menikah muda dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak.
Ia kemudian menikah lagi dengan suami kedua pada 2017 dan dikarunia tiga anak sehingga anaknya menjadi empat.
Ia dan suaminya pernah merantau ke Nusa Tenggara Timur (NTT) dan bekerja menjadi tukang servis sofa.
Selama di Kupang, usaha yang ia geluti bersama sang suami terbilang lancar dan hasil usahanya bisa menghidupi kebutuhan keluarganya selama 13 tahun.
"Alhamdulillah waktu saya di Kupang usaha suami lancar, namun setelah wilayah Kupang NTT dilanda bencana tsunami, usaha saya pun hancur terhantam tsunami," ucap Ani, seperti dikutip Tribun Jabar, Rabu (15/6/2022).
Akhirnya mereka memutuskan pulang ke tempat orangtua Ani di daerah Jawa Tengah. Suaminya sendiri orang Jawa Timur.
Selama tinggal di kampung halamannya, sang suami menganggur karena tidak punya keahlian lain selain menjadi tukang servis sofa.
"Suami saya tidak bekerja (menganggur) selama setahun karena tidak punya kenalan di sini dan suami saya tidak punya keahlian lain selain servis sofa," ujarnya.
Untuk modal usaha, Ani meminjam sejumlah uang kepada beberapa orang rentenir dengan total nominal Rp 42 juta.
Source | : | Kompas.com,Serambi News |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar