GridPop.ID - Feby Febiola baru-baru ini menceritakan soal awal mula dirinya divonis terkena kanker ovarium.
Diketahui, Feby Febiola sempat berjuang melawan kanker ovarium yang dideritanya.
Setelah menjalani pengobatan, Feby Febiola pun dinyatakan sembuh dari kanker ovarium pada akhir 2020 lalu.
Dicertakan Feby Febiola, dirinya mengakui sudah merasakan sesuatu yang aneh di perutnya tetapi memilih denial (mengelak).
Dilansir dari laman sripoku.com, Ketika Feby Febiola bertamu pada konten CURHAT BANG Denny Sumargo yang rilis Sabtu (18/6/2022) malam membahas Feby Febiola kanker, istri Franky Sihombing itu menyebut ada yang tidak beres pada tubuhnya.
"Jadi memang gua udah ngerasa kayak setahunan itu I don't feel good ya, kayak ada something di perut, ya," ungkap artis 44 tahun itu.
Namun karena saat itu masih sibuk syuting sinetron dan perasaan penolakan yang tinggi, Feby Febiola pun terus menunda waktu memeriksakan diri ke dokter.
"Iya, cuma gua biasalah, lagi denial dan terus enggak mau cek."
"Terus kan lumayan itu sering pergi keluar kota, masih syuting juga, jadi enggak ada waktu," bebernya.
Sampai akhirnya, pandemi Covid-19 ada Maret 2020 mengubah segalanya.
Sempat Feby Febiola berpikir saya banyak dendam, orang lain happy-happy saya yang kena.
Tetapi Feby Febiola terus perpikir positif kemudian saat hanya di rumah saja, Feby Febiola merasakan sakit di bagian perut dengan gejala mual seperti orang hamil.
Selain itu, setiap kali makan, Feby Febiola selalu merasa mual dan kembung seperti mengalami sakit lambung (maag).
Bahkan saat makan obat pun, mual yang diderita Feby Febiola tak berhenti.
Sempat mengira tengah mengandung tetapi Feby Febiola menyebut sang suami, Franky Sihombing sudah melakukan vasektomi.
"And then, pandemic happens, pas gue di rumah gue ngerasa kayak karena ngapa-ngapain kan jadi semakin kerasa, mual hamil," lanjutnya.
"(Setiap) gua makan, mual, makan, mual, kayak orang sakit maag, kembung-kembung enggak jelas gitu, kayak GERD tapi continue terus, enggak pernah berhenti.
Namun ternyata, barulah ketahuan bahwa Feby Febiola kanker ovarium stadium 1C di indung telur sebelah kanan.
"Ada tumor di indung telur sebelah kanan," tuturnya.
Penyebab Kanker Ovarium
Dilansir dari laman kompas.com, kanker ovarium mengacu pada pertumbuhan sel kanker di ovarium, yakni bagian tubuh wanita yang menghasilkan sel telur.
Berdasarkan data dari American Cancer Society (ACS), kanker ovarium merupakan penyebab kelima yang paling umum kematian kanker pada perempuan di Amerika Serikat (AS).
Meski demikian, kematian akibat kanker ovarium di AS telah menurun selama dua dekade terakhir.
Para ahli telah mengidentifikasi beberapa faktor penyebab kanker ovarium. Dilansir dari Medical News Today, 4 September 2019, berikut adalah penyebab kanker ovarium.
1. Riwayat keluarga
Memiliki kerabat dekat dengan riwayat kanker ovarium atau kanker payudara meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker ovarium.
Melakukan pemeriksaan genetik untuk mutasi pada BRCA gen dapat membantu menentukan apakah seseorang memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium atau kanker payudara.
2. Riwayat reproduksi
Memiliki anak di usia setelah 35 tahun atau tidak pernah hamil dikaitkan dengan risiko kanker ovarium yang lebih tinggi.
Orang yang menggunakan beberapa jenis perawatan kesuburan mungkin memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkan sel garis batas, meski tidak semua penelitian membuktikan ini.
3. Kanker payudara
Orang yang memiliki riwayat kanker payudara tampaknya memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker ovarium.
Untuk alasan ini, beberapa pasian dengan kanker payudara yang dites positif untuk mutas gen BRCA dapat memilih untuk menjalani ooforektomi atau pengangkatan ovarium sebagai pencegahan.
4. Terapi hormon
Menjalani terapi hormon setelah menopause tampaknya mampu meningkatkan risiko kanker ovarium Semakin lama seseorang menjalani terapi hormon, maka semakin tinggi risikonya.
Namun, risiko kanker ovarium dapat menurunkan jika terapi dihentikan.
5. HPV
Para ilmuwan telah mengaitkan antara human papillomavirus (HPV) dan berbagai jenis kanker, termasuk kanker amandel dan kanker serviks.
Pada tahun 2013, terdapat laporan yang mengatakan bahwa orang yang menderita kanker ovarium memiliki tingkat HPV yang lebih tinggi.
Namun, belum dapat dipastikan apakah HPV yang menyebabkan kanker ovarium sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sripoku |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar