GridPop.ID - Insiden susur sungai di Sungai Cileuer Ciamis, Jawa Barat pada 2021 lalu sempat menjadi sorotan.
Bagaimana tidak, 11 siswa MTs Harapan Baru yang mengikuti kegiatan susur sungai tersebut terseret arus.
Padahal secara kasat mata terlihat permukaan air tenang.
Sayangnya, tak banyak yang sadar bahwa ada muara yang dalam sekitar empat meter di sungai tersebut.
Selain itu, adanya belokan air sungai menyebabkan pusaran air.
Hal ini dikonfirmasi oleh muslim, salah satu warga yang ikut menyelam untuk mencari para korban yang tenggelam.
Ia dipanggil oleh warga untuk membantu karena Muslim sering menyelam manual untuk mencari ikan di sekitar sungai tersebut.
Ternyata hal tersebut tak mudah dilakukan oleh Muslim.
Ia sempat terseret pusaran air di bawah muara suangi yang memiliki kedalaman sekitar 4 meter.
Hal tersebut membuatnya tak sanggup lagi menyelam ke pusatan air dan bahkan sulit untuk mencapai permukaan.
Di dalam sungai, Muslim sempat melihat para korban seperti berputar-putar di pusaran air bawah muara sungai.
Ia pun memilih untuk menyelamatkan diri.
"Akhirnya saya memilih mencari jalan lagi dari pusaran air bawah untuk menyelamatkan diri saja. Memang di atas seperti ini seperti tenang, padahal di bawahnya berputar pusaran air sangat deras itu Pak," ujar Muslim.
Ia juga mengatakan bahwa tak ada bebatuan sama sekali di bawah muara.
Hanya terdapat tanah keras yang terbentuk oleh tekanan pusaran air.
Menurutny korban lama tak muncul di permukaan karena terbawa putaran pusaran air dan bukan karena menyelip di bebatuan.
"Bukan menyelip di bebatuan, tapi di bawah memutar terbawa arus sungai pusaran air di bawah muara itu. Soalnya, saya menyelam beberapa kali di bawah itu tidak ada batu sama sekali."
"Batunya terempas pusaran air dan terpental ke aliran sungai yang dangkal. Nah, kalau yang dangkal sungainya itu lihat banyak batunya," kata dia.
Muslim dan warga sekitar sempat kebingungan untuk mengangkat para korban dari pusaran air muara tersebut.
Hingga akhirnya datang Tim SAR Gabungan untuk mengevakuasi jenazah hingga Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengatakan bahwa 11 siswa dinyatakan tewas dalam insiden tersebut.
"Yang kena musibah, dinyatakan meninggal dunia ada 11 orang. Terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan," ujarnya kepada wartawan di RSUD Ciamis, Jumat malam seperti dikutip dari Kompas.com.
Herdiat mengatakan, sudah mengonfirmasi kepada pihak sekolah ihwal jumlah peserta kegiatan susur sungai dan kepanduan tersebut.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Mataram |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar