GridPop.ID - Pengalaman tidak menyenangkan dialami oleh seorang gadis asal Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Bisikan ayah kandung membuat korban yang masih duduk di bangku SMA ini teriak histeris hingga membangunkan seisi rumah.
Namun, ketika ibu dan saudara laki-lakinya hendak membatu mereka malah ikut kena getahnya.
Melansir dari Tribun Medan, kronologinya bermula saat pelaku masuk ke kamar korban pada 18 Juni 2022 sekitar pukul 04.30 Wita.
“Pelaku ini adalah ayah kandung dari korban. Saat itu pelaku masuk ke kamar korban,” ujar Kapolsek Wolio Iptu Sunarton.
Pelaku kemudian melakukan tindakan pencabulan terhadap putri kandungnya yang merupakan siswi SMA.
“Pelaku kemudian melakukan dugaan tindak pidana pencabulan saat berada di dalam kamar korban,” katanya.
Pelaku membekap mulut korban yang merupakan anak kandungnya sendiri.
Dia juga membisikkan kata-kata dan memaksa korban agar mau melayani hasrat seksualnya.
“Pelaku membekap mulut korban hingga mencium bagian leher dan telinga. Korban juga dibisikan kata-kata,” jelasnya.
Mendapatkan perlakuan tak senonoh dari ayah kandungnya sendiri, korban kemudian berteriak.
“Korban berteriak minta tolong kepada saudaranya,” ujarnya.
Namun, saudara laki-lakinya itu malah dianiaya pelaku berinisial SL (40).
Penganiayaan itu menyebabkan anaknya harus mendapatkan perawatan medis di RSUD Baubau.
Atas perbuatan bejat itu, SL sebelumnya sudah ditangkap petugas kepolisian setempat di kediamannya pada Sabtu (18/06/2022).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ternyata pelaku memang dikenal kasar dan suka melakukan KDRT terhadap istrinya.
Sejumlah senjata tajam (sajam) pun diamankan bersama pelaku.
Melansir dari Tribun Sumsel, ternyata sajam milik pelaku digunakannya untuk mengancam keluarganya sendiri.
Peristiwa ini tentu saja menjadi pembelajaran.
Bahwa dalam berumah tangga harus dipastikan bagaimana komunikasi yang dilakukan.
Sebab, komunikasi sangat penting untuk mendapatkan kondisi yang baik dengan anak dan suami.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Medan,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar