GridPop.ID - Seorang oknum guru Madrasah Aliyah (MA) di Magelang dipecat setelah melakukan perbuatan tak pantas.
Bagaimana tidak, guru tersebut ketahuan mengirim chat tak senonoh kepada siswinya hingga viral.
Melansir Tribun Jakarta, aksi guru tersebut viral setelah diunggah oleh akun Twitter @txtdrMagelang.
Dalam cuitan yang ditulis, akun itu menyertakan sejumlah bukti pelecehan yang dilakukan sang guru.
Salah satunya video berisi tangkap layar percakapan si guru dan siswinya.
Guru tersebut juga mengirim pesan pada siswinya pada 17 Juni 2020 sekitar pukul 22.49.
Ia minta dikirimi foto selfie, tapi siswi tersebut langsung menolaknya.
Kemudian, guru itu tiba-tiba bertanya apakah siswinya memakai bra atau tidak.
Lalu ia mengirimkan pesan tak senonoh kepada muridnya.
Akun Twitter @txtdrMagelang juga mengunggah pengakuan dari siswi lain.
Siswi itu mengaku menjadi korban pelecehan dari sang guru saat mendapatkan tugas darinya.
Akan tetapi, ia tak berani malapor karena tak memiliki bukti.
Setelah viral, terkuak bahwa guru tersebut berinisial RN dan mengampu pelajaran Matematika di sebuah Madrasah Aliyah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Adapun Kepala Madrasah Aliyah, Handono angkat bicara terkait insiden tak terpuji yang dilakukan RN.
Dikatakan bahwa RN mengakui perbuatannya.
RN mengaku bahwa korbannya hanya berjumlah satu orang saja.
"Guru itu sudah mengakui yang dari chat itu, iya (mengakui). Guru RN sudah mengajar dari 2016," kata Handono, dikutip dari TribunJogja.com, Sabtu.
RN yang berstatus guru tidak tetap (GTT), kata Handono kini sudah diberhentikan per 30 Juli 2022.
Ia lantas menjelaskan, masalah yang terjadi sudah selesai di tingkat sekolah.
RN juga telah bertemu dengan keluarga korban untuk meminta maaf.
"Kalau hukum kan bukan wewenang kita ya. Pokoknya sudah kita sampaikan sudah kita selesaikan, itu saja.
(Keluargaan) Ya, kalu di sini seperti itu ya. Kesepakatan ya, ini juga kejadiannya di luar sekolah ya," ujar Handono, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu dilansir Tribun Jogja, Kapolres Magelang Kota, AKBP Yolanda Evalyn Sebayang berujar bahwa pihaknya sangat mendorong agar korban dugaan pelecehan seksual melaporkan insiden tersebut.
"(Sampai saat ini), laporan tidak ada ke Polres, namun tadi kami sudah mengecek keberadaannya.
Bahwa, kejadian ini kan pelecehannya itu ada di media sosial dan secara fisik tidak terjadi,tetapi melalui media sosial.
Namun Polres bisa menindak ini, manakala ada pelaporan dari korban.
Dan, setelah viral ini tidak menutup kemungkinan bahwa pernah ada korban-korban sebelumnya," ujarnya saat ditemui di Gunung Tidar, Kota Magelang, Jumat (01/07/2022).
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Jogja,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar