Sedangkan pada Sabtu (2/7/2022) pukul 00.00-06.00 WIB, sudah terdapat beberapa kali rentetan gempa yakni 3 kali gempa embusan dengan amplitudo 9-20 mm, dan lama gempa 7-30 detik pada hari ini Kemudian terjadi 20 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 16-49 mm dan lama gempa 6-16 detik.
Selain itu juga 6 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 11-23 mm, dan lama gempa 6-14 detik juga terjadi di Gunung Anak Krakatau.
Terakhir telah terjadi 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1 mm. Secara visual gunung tertutup Kabut 0-III, asap kawah tidak teramati.
Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Kalianda, Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, peningkatan aktivitas vulkanik tiga hari terakhir cukup signifikan.
Meksipun demikian hingga kini, gunung itu berstatus Level III atau Siaga.
PVMBG sebelumnya menaikkan status Gunung Anak Krakatau dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak 24 April 2022, pukul 18.00 WIB.
Camat Rajabasa Sabtubi mengatakan bahwa sejak peristiwa tsunami di Selat Sunda pada 2018 telah membuat masyarakat di kawasan pesisir meningkatkan kewaspadaannya.
Baca Juga: Kondisi Sekitar Gunung Anak Krakatau Saat Ini, Sutopo Purwo: Tubuh Gunung Telah Banyak Berubah!
Apalagi saat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau mengalami peningkatan.
Namun, kini masyarakat tidak panik dalam merespon aktivitas vulkanik tersebut, karena telah mempunyai pengalaman untuk melakukan mitigasi bencana.
Masyarakat juga melakukan komunikasi dengan petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau dan BMKG untuk mengetahui informasi perkembangan terkini aktivitas gunung tersebut.
Selain itu, pemerintah daerah telah mengupayakan jalur evakuasi tsunami di titik-titik rawan yang berpotensi tsunami.
Source | : | Kompas.com,intisari.id |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar