"Katanya, ini panggilan Allah. Allah yang menggerakan pegawai kemenag malam-malam menghubungi kami, jadi jangan disia kan. Apalagi ini haji akbar karena wukuf jatuh hari jumat," kata Riza, menirukan nasihat saudaranya.
"Saya dibantu saudara, untuk menghubungi kembali Pak Asrul untuk meralat dan menyatakan bahwa saya dan suami bersedia berangkat. Alhamdulillah, Pak Asrul mau membantu," katanya.
Usai menyatakan kesediaan berangkat haji, pasangan ini dibackup saudaranya Andri Kartikasari dan suaminya, menyiapkan apa yang dibutuhkan. Termasuk untuk melakukan PCR Covid-19.
"Harusnya, tes PCR dan pengambilan koper haji bisa dilakukan setelah Visa sudah dikeluarkan Kedutaan Arab Saudi. Sementara, kamis siang visa baru akan diajukan dan baru diketahui keluar atau tidaknya, Jumat (1/7/2022) pukul 01.00. Artinya, kami juga belum ada jaminan bisa terbang. Petugas PIH di Kanwil kemenag juga masih memperjuangkannya," katanya.
Setelah diskusi dengan petugas PIH, kendati visa belum keluar, keduanya direkomendasikan melakukan PCR Kamis siang di RS Pelabuhan Boom Baru dan hasilnya diketahui pukul 21.00.
"Sebelum mengambil PCR, malam jumat kami mengambil koper. Alhamdulillah hasil PCR negatif," katanya.
Masih menurut Andi, pukul 04.00, Jumat (1/7/2022), saudaranya yang melakukan komunikasi secara intens dengan petugas PIH memberikan kabar, visa haji sudah keluar.
"Mendengar kabar itu, kami sedih dan menangis. Tidak percaya dan langsung sujud syukur," ujar Riza.
Usai mendapatkan kabar itu, mulai mengepakan pakaian.
"Semua isi tas dan perlengkapan haji, saudara kami yang melakukannya karena berpengalaman beberapa kali berhaji dan umrah. Kami tidak tahu lagi apa yang akan dilakukan. Karena pukul 13.00, koper sudah sudah harus masuk asrama haji dan jemaah haji pukul 20.00 sudah harus masuk asrama karena Sabtu sudah harus duterbangkan ke Aarab saudi. Kami bersyukur dan siap melaksanakan ibadah haji," kata Andi, yang mengaku sudah pernah melaksanakan ibadah umrah.
Sebagai informasi dilansir dari Tribun Jabar, sebanyak 46 warga negara Indonesia atau WNI gagal beribadah haji lantaran ketahuan menggunakan visa tidak resmi hingga akhirnya dideportasi dari Arab Saudi.
Source | : | Tribun Jabar,Sripoku.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar