Saat kelenjar hipofisis ini terganggu, termasuk mengalami penyusutan, maka satu atau lebih hormon tidak dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup dan menyebabkan terjadinya kelainan.
Viola menjelaskan, berdasakan pernyebabnya, penyakit Empty Sella Syndrome ini dapat dibagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder.
“Yang primer itu jika tidak ada penyebab lain yang mendasari,” kata Viola kepada Kompas.com, Kamis (22/7/2022).
Sementara itu, untuk penyebab sekunder yakni jika ada kondisi lain yang menyebabkan kelenjar pituitari menjadi menyusut atau tertekan.
Contoh penyebab sekunder penyakit Empty Sella Syndrome ini adalah pada kondisi pasca trauma kepala, adanya infeksi, tumor, intracranial hypertension dan lain-lain.
Apakah bisa sembuh?
Dijelaskan oleh Viola, pada dasarnya penyakit Empty Sella Syndrome ini masih bisa disembuhkan dengan mengatasi penyebab serta gejala-gejalanya.
“Untuk primary Empty Sella Syndrome yang tidak menimbulkan gejala apa-apa, tidak perlu dilakukan terapi apa-apa,” kata dia.
Sementara itu, untuk yang sekunder dan bergejala, maka pengobatan tentu akan mencakup penyebab dasarnya.
Jika pasien memiliki penyebab dasar penyakit infeksi atau tumor, maka dokter tentu akan mengatasi atau menangani masalah utama penyebabnya itu.
Selanjutnya, pasien juga akan diberikan terapi substitusi hormonal sesuai hormon apa yang bermasalah pada tubuh pasien dengan Empty Sella Syndrome ini.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Kaltim |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar