Menurut penelitian dari Universitas Tel-Aviv yang diterbitkan oleh Journal of Periodontology pada tahun 1997, membuktikan bahwa permen dan penyegar nafas yang mengandung mint bisa menyamarkan bau mulut.
Meskipun begitu, penggunaan produk mint tersebut tidak mengurangi bakteri atau senyawa yang menyebabkan bau mulut.
Penelitian lain yang diterbitkan oleh Phytotherapy Research pada tahun 2006 yang melibatkan konsumsi teh peppermint dan daun mint segar membuktikan bahwa keduanya berhasil membunuh bakteria.
Hilangnya bakteri tersebut membuat mulut tidak bau lagi.
Sebagai tambahan yang mengutip dari laman tribunbatam.id, daun mint termasuk jenis tanaman yang mudah tumbuh.
Daun mint memiliki rasa pedas yang khas dan aroma yang menyegarkan.
Di balik sensasi rasanya yang dingin dan menyegarkan, daun mint memiliki beragam manfaat baik untuk tubuh.
Tanaman ini kali pertama ditemukan di Eropa dan mulai tersebar ke Jepang sekitar tahun 1870.
Menurut sebuah penelitian, kandungan daun mint yang utama adalah mentol (Mentha piperita L), metil asetat, dan menthone, dikutip dari Everyday Health.
Dalam dunia kedokteran, mentol sering digunakan sebagai obat penenang dan antispasmodic, kandungan yang terdapat dalam obat batuk.
Baca Juga: Tips Hidup Sehat dan Hemat di Rumah, Simak 6 Cara Bikin Masakan Rumahan yang Ramah di Kantong!
Source | : | Kompas.com,Tribunbatam |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar