GridPop.ID - Belakangan ini harga sembako telur ayam mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bahkan menyalip harga sembako daging ayam.
Di mana harga sembako telur ayam kini menyentuh Rp 30 ribu per kilogram.
Kenaikan harga sembako telur ayam ini tentu membuat ibu-ibu rumah tangga berpikir lebih baik membeli yang mana, telur ayam atau daging ayam?
Pasalnya, seperti yang dilansir dari KompasTV, satu kilogram daging ayam di pasaran kini rata-rata berkisar Rp 27 - 28 ribu.
Kenaikan harga sembako telur ayam ini diduga disebabkan karena cairnya bantuan sosial Program Keluarga Harapan.
Sehingga permintaan telur ke peternak meningkat.
Lantas, secara kandungan gizi lebih baik telur ayam atau daging ayam?
Melansir dari Kompas.com, protein tersusun dari asam-asam amino.
akanan hewani mengandung asam amino yang lengkap untuk berbagai kebutuhan fungsi tubuh.
Karena itulah, produk hewani lebih disarankan untuk mendapatkan protein.
Sumber protein hewani yang bisa kita andalkan antara lain telur, daging, ikan, juga daging unggas.
Ketahui kandungan protein dari setiap protein hewani ini.
Baca Juga: Pusing! Harga Sembako di Jakarta Naik Lagi, Harga Bawang Merah hingga Ayam Potong Jadi Segini
Telur
Dalam 100 gram saja, telur rebus mengandung 12,58 gram protein.
Telur orak-arik mengandung lebih sedikit lagi, hanya 10 gram protein per 100 gram.
Kedua jenis sajian telur ini mengandung lebih sedikit protein dibandingkan dengan daging segar.
Dalam 100 gram daging terkandung 21 gram protein.
Kuning telur mengandung protein paling banyak dibanding putih telur, tetapi di dalamnya juga terdapat lemak jenuh dan kolesterol.
Daging unggas
Dari 100 gram ayam panggang, kita bisa mendapatkan sekitar 25 gram protein.
Adapun pada daging kalkun jumlahnya sedikit lebih banyak, yakni 29 gram.
Meski jumlahnya lebih banyak dibanding telur, daging ayam mengandung lemak jenuh lebih banyak.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,KompasTV |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar