GridPop.ID - Menjelang libur HUT RI ke-77, harga sembako ayam potong mengalami kenaikan pada Senin (15/8/2022).
Meskipun begitu, harga sembako bawang merah alami penurunan.
Melansir Tribun Medan, harga sembako ayam potong di Pusat Pasar Kota Medan mencapai Rp 35 ribuan.
Begitu pula dengan pasar tradisional lainnya seperti Pasar Pringgan, Sei Sikambing yang juga membanderol harga ayam potong yang sama.
Begitupun berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, pada awal minggu ke 3 Agustus, harga ayam broiler di beberapa kab/kota mengalami kenaikan hingga 3,5 persen.
Dimana kenaikan harga tertinggi ada di Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Labusel yang meningkat hingga Rp 3 ribu per kilogram jika dibandingkan dengan Jumat lalu (12/8/2022).
Kabid Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disperindag Sumut, Barita Sihite mengatakan harga rata-rata di non kota IHK naik Rp 1.475 per kilogram.
Sedangkan harga rata-rata di kota IHK turun Rp 966 per kilogram jika dibandingkan hari yang sama yakni Jumat lalu.
"Meski harga ayam ini tergolong tinggi, namun stok terpantau aman dan mencukupi, begitu pun permintaan sejauh ini cukup stabil, " ungkap Barita, Senin (15/8/2022).
Ia juga menyampaikan, untuk harga daging ayam broiler tertinggi ada di Toba yakni naik hingga mencapai Rp 43.333 per kilogram.
Dan harga terendah yaitu di Tebing Tinggi seharga Rp 21.500 per kilogram.
Disampaikan juga oleh seorang pedagang daging potong di Pusat Pasar Andre, saat ini harga ayam potong di Kota Medan mengalami kenaikan setelah sekian lama harga daging ayam tergolong stabil.
"Sebelumnya harga daging ayam masih di kisaran harga Rp 25 ribuan, tetapi per hari ini sudah mencapai Rp 30 ribuan ke atas, namun begitu stok masih aman hingga beberapa waktu kedepan," ujarnya kepada Tribun Medan.
Seiring dengan naiknya harga sembako ayam potong, terpantau harga cabai merah telah mengalami penurunan harga.
Barita menyampaikan sudah satu minggu ini komoditi cabai merah mengalami penurunan harga di non kota IHK turun sebesar Rp 2.478 per kilogram.
Dan harga di kota IHK terpantau turun Rp 9.049 per kilogram jika dibandingkan Jumat lalu (12/8/2022).
Barita menyebutkan, penurunan ini terjadi karena stok cabai merah yang sudah masuk banyak dari beberapa daerah.
Di sisi lain, melansir Tribun Medan, harga sembako daging ayam potong, dan ayam kampung di Pasar Rakyat dalam Kota Jambi sedikit mengalami perubahan.
"Harga selisih memang terjadi, tidak terlihat naik. Pasar Rakyat TAC Kota Jambi yang harganya tertinggi untuk daging ayam broiler," kata Yon Heri, Kepala Dinas Perindag Kota Jambi, Minggu (14/8/22).
Daging ayam broiler Rp26 ribu, dan daging ayam kampung Rp65 ribu per kilogram di Pasar Rakyat Talang Banjar Kota Jambi.
Di Pasar Rakyat Kasang Kota Jambi harga daging ayam broiler Rp27 ribu, dan daging ayam kampung Rp55 ribu per kilogram.
Pada Pasar Rakyat TAC Kota Jambi harganya berbeda lagi, daging ayam broiler Rp30 ribu perkilogram dan hari ini naik sedikit harga.
Terakhir di Pasar Rakyat Aur Duri harganya daging ayam broiler Rp28 ribu, dan daging ayam kampung Rp60 ribu perkilogram.
Pergerakan harga hanya terjadi di Pasar Rakyat TAC Kota Jambi dari hari sebelumnya pada daging ayam broiler.
Selebihnya, harga sembako daging ayam broiler dan atau kampung di Pasar Rakyat lainnya tetap sama dari hari sebelumnya.
Sementara itu, pedagang pasar mengeluhkan kenaikan harga kebutuhan pokok dan barang konsumsi lainnya yang memicu sepinya pembeli.
Hal itu diungkap oleh pedagang cabai dan bawang yakni Wati (47) yang mengaku penjualan barang dagangnya menurun karena kenaikan harga membuat konsumen enggan berbelanja.
"Harga cabai dan bawang naik, enggak ada yang beli, jadi susah dapat duit. Padahal apa-apa perlu biaya, anak sekolah beli seragam ada biaya, bayar kontrakan juga susah, buat sewa lapak di gedung pasar juga berat," tuturnya yang ditulis Kamis (11/8/2022).
Sebagai pedagang pasar yang telah berjualan lebih dari 20 tahun, Wati berharap agar kondisi ini bisa secepatnya pulih dan pemerintah dapat memberikan solusi.
"Harapannya yang penting kita bisa balik modal, harga jangan sampai mahal sekali karena kalau begini kan kita ambil modalnya juga susah," ungkap Wati.
Menanggapi isu tersebut, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Mujiburrohman menyampaikan kekhawatirannya terhadap tergerusnya omzet pedagang pasar.
Menurut Mujiburrohman, ketidakstabilan harga-harga barang pokok dan barang konsumsi masyarakat perlu ditekan, supaya tidak berimbas ke rantai distribusi, terutama ke mata pencaharian pedagang pasar.
Berdasarkan data APPSI, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga di antaranya minyak goreng, sayuran, telur, cabai, bawang merah, gula, dan rokok. Kondisi ini tidak hanya memberikan dampak bagi para pedagang saja, tetapi juga masyarakat.
Baca Juga: Pusing! Harga Sembako di Jakarta Naik Lagi, Harga Bawang Merah hingga Ayam Potong Jadi Segini
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Bisnis,Tribun Medan |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar