GridPop.ID - Permintaan tak lazim disebutkan oleh wanita ini saat kondisinya sekarat.
Bahkan, suami sahnya pun syok sekaligus sedih mendengar permintaan terakhir wanita ini.
Bagaimana tidak? dalam kondisi sekarat, wanita ini justru meminta izin kepada suaminya untuk berhubungan seks dengan lelaki lain.
Alasannya pun mengejutkan.
Dilansir dari laman sosok.id pada pemberitaan Februari 2022 lalu, Divonis hanya memiliki sisa umur 9 bulan, seorang istri mengungkap permintaan terakhir kepada suaminya.
Namun permintaan tersebut malah membuat permintaan terakhir yang membuat suaminya sangat syok.
Pasalnya, wanita meminta untuk berhubungan badan dengan mantan kekasihnya.
Tak tahu harus bagaimana, suami bernama Deny itu membagikan cerita soal istrinya ke media sosial.
Dia sudah cukup putus asa dengan kondisi sang istri yang sangat ia cintai itu.
Istri Deny, Hanum diketahui telah sepuluh tahun menderita "penyakit terminal" dan diperkirakan hanya dapat bertahan hidup paling lama 9 bulan kedepan.
"Saya tidak bisa hidup tanpa dia dan saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan ketika dia pergi,” ungkap Deny.
“Saya telah melakukan yang terbaik untuk memberi yang terbaik di hari-hari terakhir hidupnya dan mengabulkan keinginan apa pun yang saya bisa," sambungnya.
Saat ini, kata Deny, kondisi istrinya semakin memburuk dan sama sekali tidak menunjukkan kemungkinan akan sembuh.
Bahkan dokter sudah memprediksi bahwa Hanum akan pergi untuk selamanya dalam waktu yang tidak lama lagi.
"Para dokter mengatakan bahwa dia (Hanum) mungkin akan menggunakan kursi roda dalam 4 atau 5 bulan, kemudian pada bulan 8 dia akan terbaring di tempat tidur selama beberapa minggu, itu jika kondisi kesehatahnnya tidak menurun lebih cepat," terangnya
Di tengah kondisi sang istri yang bisa dibilang sekarat itu, masih ada permasalahan yang membuat hati Deny tak karuan.
Deny menyebut jika istrinya malah mengajukan permintaan yang tak masuk akal baginya.
"Baru-baru ini dia membuat saya tertunduk lesu, dan memberi tahu saya bahwa salah satu hal terakhir jelang kematiannya yang ingin dia lakukan adalah berhubungan badan dengan mantan pacarnyanya dulu," papar Deny.
"Saya tentu saja terkejut, dan ketika saya bertanya mengapa dia menginginkan itu? Dan jawabannya cukup brutal membuat saya syok," sambungnya.
Alasan Hanum ingin melakukan hal itu dikarenakan dia dan mantan kekasihnya itu punya fisik yang cukup diandalkan diranjang dibanding suaminya.
Deny seakan menjadi sadar bahwa selama ini istrinya hanyalah omong kosong soal kepuasaan diranjang bersamanya.
Di samping itu, ia semakin tak karuan bagaimana harus menyikapi permintaan istrinya untuk berhubungan badan dengan mantan kekasihnya.
Kesal dan rasa dikhianati tak bisa dipungkiri oleh Deny.
“Aku merasa seperti berada di posisi dilema. Aku bingung, apakah aku harus mengatakan 'ya' karena dia sekarat?," ucapnya dalam postingan itu.
“Saya sangat terluka karena berhubungan badan dengan mantannya tampaknya begitu berkesan sehingga dia perlu melakukannya sekali sebelum dia meninggal. Saya benci segalanya tentang ini," ungkap Deny.
"Saya benar-benar tidak yakin apa yang harus saya lakukan," pungkasnya.
Setelah menjelaskan kondisi yang dialaminya, postingan Deny pun ditanggapi banyak warganet pengguna Twitter.
Gejala-gejala Ajal Sudah Dekat Menurut Sains
Dilansir dari laman kompas.com, orang-orang yang telah beberapa kali menghadapi kematian kerabat atau teman mampu menguraikan gejala-gejala.
Salah satunya, badan yang terasa lebih dingin, kulit yang terlihat pucat, hingga mimpi dan firasat tentang orang yang akan meninggal.
Sains pun mampu menguraikan gejala-gejala ajal sudah dekat dari hasil pengamatan para ilmuwan, dokter, dan perawat.
Beberapa mungkin mirip dengan "common sense" manusia tetapi ada pula yang baru dan mampu mengubah pandangan kita.
Sara Manning Peskin, neurolog dari University of Pennsylvania, dalam artikelnya di New York Times pada 20 Juni 2017 mengungkap 4 gejala kematian yang bisa dilihat dengan jelas.
Salah satunya disebut detak-detak jelang ajal atau death rattle.
Gejala itu sebenarnya merupakan ketidakmampuan untuk menelan. Normalnya, lidah terangkat ke atas untuk menelan ludah dan makanan.
Katup tenggorok tertutup untuk mencegah bahan apapun masuk saluran pernafasan.
Pada orang yang ajalnya telah dekat, lidah gagal mendorong ludah ke belakang.
Kegagalan itu memicu munculnya suara mirip dengan orang sesak nafas. Suara itu - apalagi bila berlangsung lama - memunculkan anggapan bahwa orang mengalami kesulitan sebelum mati.
Malah kadang dikaitkan dengan kutukan. Nyatanya, suara itu sebenarnya wajar dan orang yang mendekati ajalnya acapkali tidak merasakan sakit.
Untuk mengurangi suara tersebut, dokter biasanya memberikan obat pengurang saliva.
Biasanya suara akan mereda setelahnya. Gejala kematian kedua adalah kesulitan bernafas.
Ini memang menibulkan rasa sakit pada orang yang mendekati ajal. Untuk mengurangi, dokter bisa meresepkan opioid seperti morfin. Mengapa orang kesulitan bernafas diberi morfin?
Pada orang yang akan mati, kesulitan bernafas terjadi karena ketidaksinkoran kehendak otak dan kemampuan paru-paru.
Morfin bekerja untuk mengatasi ketidaksinkoran itu sehingga akhirnya bisa meredakan sesak nafas yang dialami.
Gejala ketiga yang dituliskan Peskin adalah pergolakan akhir menjelang kematian.
Bentuknya? Orang yang hendak mati bisa tiba-tiba berteriak minta ke luar kamar ataupun menangis tersedu-sedu.
Kerabat yang melihat hal ini mungkin terheran-heran dan tidak nyaman.
Penyebab fisik dari pergolakan akhir menjelang kematian bisa berupa retensi urin, nafas pendek, rasa sakit, ataupun metabolisme yang tidak normal. Dokter bisa mengurangi hal itu.
Meski demikian, ada penyebab non fosik yang bisa memicunya.
Sejumlah orang percaya, pergolakan menjelang kematian merupakan respon eksistensial dari orang yang mendekati kematian.
Manusia menangis keras saat lahir, maka menangis keras sebelum meninggalkan kehidupan mungkin sesuatu yang wajar.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sosok.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar