Salah satunya, ketika orang tersebut melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu partner atau berganti-ganti pasangan.
Hal sebaliknya, yakni berhubungan dengan orang lain yang pernah melakukan hubungan seks dengan banyak partner sebelumnya, juga dapat meningkatkan risiko penyakit menular seksual.
Apa lagi kalau pasangan enggak memakai kondom saat berhubungan seks, ya.
Makanya, penting banget untuk selalu menggunakan kondom atau pengaman saat berhubungan seks, baik itu secara vaginal, anal, maupun oral.
Selain itu, seperti yang telah disebutkan, penyakit menular seksual dapat terjadi melalui penggunaan jarum suntik berulang dan transfusi darah.
Jadi penularan PMS atau IMS enggak hanya bisa terjadi lewat hubungan seksual, melainkan juga lewat penggunaan jarum suntik yang enggak higienis.
Gejala
Sebagian gejala penyakit menular seksual enggak dapat dikenali pada awal penularan.
Tapi kita mungkin bisa mewaspadai tanda-tanda seperti perubahan pada urine, sakit panggul atau perut bagian bawah, dan vagina terasa panas atau gatal.
Penderita juga mungkin mengalami demam dan menggigil sebagai gejala sejumlah penyakit menular seksual.
Kita juga sebaiknya memeriksakan diri ke dokter apabila buang air kecil terasa menyakitkan atau panas, serta mengalami keputihan abnormal atau pendarahan vaginal di luar siklus menstruasi.
Source | : | Kompas.com,Cewekbanget |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar