"Kata saya, 'Sekolah, nanti diomelin sama bu guru kan udah kelas 5, enggak boleh bolos nanti diomelin ayah juga. Makanya kalau main jangan malem-malem, jadi ngantuk. Ayo cepetan mandi'," tutur Ulpia.
Setelah mandi, Abdul disuapi oleh sang bunda. Kendati tidak terbiasa merapikan rambutnya, kala itu dia menyisirnya dengan rapi.
"Biasanya dia enggak mau nyisir, 'Sisir A (kak), rambut gondrong banget', kata saya gitu, dia sisiran ke kamar, pakai minyak rambut, rapi," tutur Ulpia.
Ulpia pun tidak menyangka momen tersebut menjadi momen terakhir bersama Abdul.
Sebab setelah Abdul berangkat ke sekolah pagi itu, Ulpia tidak bisa lagi melihat Abdul pulang ke rumah.
Melansir Tribun Bekasi, Ketua Komnas Perlindungan Anak (PA), Arist Merdeka Siarait akan menyiapkan pelayanan trauma healing bagi siswa SDN Kota Baru II dan III Kota Bekasi.
Hal itu dilakukan Arist Merdeka Sirait untuk mereka pasca insiden kecelakaan maut kontainer yang terjadi di Jalan Sultan Agung beberapa waktu lalu.
Arist Merdeka Sirait pun langsung berkunjung ke SDN Kota Baru II dan III, sekaligus melihat secara langsung lokasi kecelakaan kontainer, yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia itu.
"Nanti kita juga akan berikan trauma healing secara massal untuk murid-murid yang ada di sini," kata Arist, Jumat (2/9/2022).
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Bekasi |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar