Lelaki itu menuturkan bagaimana dia mengalami pembengkakan sedang, tetapi tidak ada sensasi "meletup".
Selain itu seperti diwartakan India.com Jumat (2/7/2021), dokter tidak menemukan adanya lipatan kulit saat menggelar pemeriksaan.
Setelah diperiksa, dokter bedah menemukan adanya patahan vertikal sepanjang 3 cm di sisi kanan kelamin, yang dikonfirmasi pemeriksaan MRI.
Pakar urologi yang menangani kasus itu mengisahkan, luka yang dialami pasien tidak mereka temui pada penderita lainnya.
The Sun melaporkan, sebutan "penis patah" merujuk pada rusaknya jaringan yang bertugas memompa darah.
Dokter menuturkan, alasan mengapa rasanya seperti patah tulang karena di saat berhubungan seks, ketika penis ereksi.
Laporan tersebut menerangkan, untungnya pasien sembuh dan bisa bercinta lagi enam bulan setelah perawatan.
"Pasien bisa mencapai ereksi seperti sebelumnya, tanpa adanya kelengkungan maupun jaringan parut yang terdeteksi."
Untuk diketahui, penis memang tidak memiliki jaringan tulang, namun keadaan penis patah atau yang disebut juga sebagai fraktur penis benar-benar ada.
Disebut penis patah lantaran suara mirip patahan, rasa sakit yang hebat, serta luka memar dan bengkak yang ditimbulkan mirip dengan kejadian patah pada tulang.
Dilansir dari Grid.ID, fraktur penis terjadi karena ada trauma pada bagian corpus cavernousum atau lapisan silinder yang terdapat di penis.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Popi |
Komentar