GridPop.ID - Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mendadak beri penjelasan soal pernyataan sebelumnya terkait Ferdy Sambo bos mafia.
Diakuinya saat itu sedang mengobrol dengan teman-temannya.
Namun, tanpa persetujuan ada yang merekam dan memposting obrolan tersebut.
Dilansir dari Warta Kota, dalam video yang beredar tersebut ia mulanya mengaku sudah mengingatkan para penyidik kasus pembunuhan berencana Brigadir J, untuk berhati-hati dan jangan berpuas diri dengan hasil penyidikan.
Dimana penyidik sudah menetapkan 5 tersangka pelaku pembunuhan berencana Brigadir J yakni Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi, Kuwat Maruf, Bripka RR dan Bharada E.
Sebab kata Taufan, para saksi sekaligus tersangka dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J masih berada di bawah kendali Ferdy Sambo.
Ia kemudian juga mengingatkan sejumlah kasus yang didakwa pembunuhan berencana namun mereka bebas dari hukuman mati bahkan ada yang bebas murni.
Saat itu kata dia yang dibangun orang adalah karena hakim takut atau disuap.
"Hati-hati, Sambo bukan orang sembarangan. Puluhan tahun dia di Reserse. Bukan tak tahu dia caranya itu, iya kan. Sebagai Bos Mafia, dia tahu lah caranya keluar," kata Taufan Damanik.
Namun baru-baru ini ketua Komnas HAM RI Ahmad Taufan Damanik menjelaskan mengenai video viral pernyataannya yang menyebut Ferdy Sambo sebagai bos mafia.
Dilansir dari Tribunnews.com, Ahmad Taufan Damanik mengatakan video pernyataannya yang viral di media sosial tersebut direkam saat dirinya baru menyelesaikan diskusi bersama penyandang disabilitas tentang jalan keluar regulasi daerah.
Sebelum pulang, lanjut Ahmad Taufan Damanik, dia kemudian mengobrol santai dengan teman-temannya.
Namun, lanjut dia, tanpa persetujuan ada yang merekam dan memposting obrolan tersebut.
Menurutnya, perbuatan tersebut tidak etis.
"Anyway, saya kecewa karena kok jurnalis bekerja seperti itu. Tapi sudah lah, apalagi sudah menjadi konsumsi publik," kata Taufan ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (5/9/2022).
Terkait pernyataannya yang menyebut Ferdy Sambo bos mafia, Taufan menjelaskan bahwa yang dimaksudnya adalah Sambo mampu mengendalikan puluhan polisi bahkan yang di luar kendalinya (Reskrim) serta melakukan rekayasa obstruction of justice.
Menurutnya hal tersebut luar biasa.
"Kata mafia kurang tepat kalau di publik, itu kan istilah obrolan informal sesama teman. Sayangnya direkam dan diposting," kata Taufan.
Di wawancara lain, kata Taufan, ia menggambarkan kelompok Sambo seperti tumor yang menggerogoti institusi Polri dan penegakan hukum.
"Makanya Kapolri harus berani ambil tindakan tegas membuang semua elemen tumornya," kata dia.
Taufan mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu jadwal untuk menyerahkan rekomendasi ke pemerintah dan DPR RI.
Salah satu poin rekomendasi tersebut, kata dia, adalah reformasi kelembagaan.
"Ke Presiden dan DPR RI kami akan rekomendasikan soal reformasi kelembagaan (Polri)," kata Taufan.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribunnews.com,Warta Kota |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar