Masalah sebenarnya bisa saja sangat sederhana atau disebabkan faktor lain, namun kamu cenderung akan menyalahkan jarak usia yang jauh sebagai faktor terbesar dari masalah pernikahanmu.
3. Masalah ketidakcocokan
Semakin jauh jarak usia, semakin besar kemungkinan pasangan menghadapi masalah ketidakcocokan.
Sebab pasangan tersebut berada di generasi yang berbeda, sehingga ada kemungkinan pola pikir masing-masing tak dapat bertemu dan menyelesaikan satu masalah dalam pernikahan.
Selain itu, masing-masing juga mungkin memiliki ekspektasi hidup yang berbeda dari sebuah pernikahan.
Kamu dan pasangan mungkin saja dimabuk asmara hingga waktu pernikahan kalian, tapi jika tidak cocok saat menjalaninya dalam beberapa bulan pertama, tentu itu bukan pertanda baik.
4. Pertanyaan dari anak pasanganmu
Jika kamu menikahi seseorang yang jauh lebih tua, ada kemungkinan ia sudah memiliki anak.
Jika iya, maukah kamu menjadi orangtua tiri anak tersebut? Menjadi orangtua tiri bukanlah hal mudah.
Bagi mereka, melihat orangtuanya menikah lagi dengan orang lain juga bukan sesuatu yang mudah.
Jika usiamu masih muda, siapkah kamu mengemban tanggung jawab sebagai orang tua dari anak orang lain?
Pasangan dengan beda usia jauh benar-benar harus mendiskusikan hal ini.
5. Pertanyaan memiliki anak sendiri
Jika pasanganmu sudah memiliki anak, siapkah dia untuk memiliki anak lagi denganmu?
Pasanganmu mungkin saja sudah tak ingin punya anak lagi dan kamu harus mencari tahu tentang hal ini sebelum kalian menikah.
Jika ia tidak ingin lagi memiliki anak, apakah kamu bisa menerimanya?
Dalam sebuah hubungan dengan perbedaan usia, hal ini sangatlah penting untuk didiskusikan untuk menghindari masalah di kemudian hari.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Sosok.id |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar