GridPop.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J masih saja blunder meski sudah dilakukan rekonstruksi pada 30 Agustus 2022 kemarin.
Pasalnya, seperti yang dikutip dari Tribun Manado, ada 33 catatan rekonstruksi yang beda dari kesaksian Bharada E selaku tersangka dan justice collaborator.
Kini, insiden yang terjadi di Magelang pun santer disebut-sebut salah satunya oleh Bripka RR.
Pasalnya, kini diangkat lagi dugaan pelecehan seksual dengan TKP yang awalnya di Duren III berganti jadi di Magelang.
Soal insiden di Magelang sehari sebelum Brigadir J dibunuh, penuturan Bripka RR mengungkap sosok yang panik hingga menangis.
Keterangan itu diungkapkan oleh kuasa hukum baru Bripka RR, Erman Umar di YouTube Aiman Kompas TV.
Erman Umar menuturkan adanya kesaksian yang bersinggungan antara Bripka RR dan Bharada E.
Kejadian itu mereka lihat saat keduanya pulang dari sekolah anak Putri Candrawathi.
"Ada sedikit kejadian yang dialami yang dilihat oleh Ricky dan Richard setelah diminta pulang oleh Ibu PC," terang Erman dikutip dari Tribun Jakarta, Minggu (11/9/2022).
Peristiwa itu terjadi di rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Magelang.
"Pada saat itu ada kejadian, saat dia kembali di bawah (lantai 1) rumah itu tidak ditemukan pegawai yang lain,"
"RR naik ke tangga atas dan melihat Kuat Ma'ruf ini keadaannya panik dan tegang,. Dia tanya 'ada apa Pak Kuat?'," cerita Erman.
Namun, tak dijelaskan secara terang permasalahan yang membuat sopir Ferdy Sambo dan Putri Candrwathi tersebut khawatir.
Kala itu Kuat hanya mengatakan melihat Brigadir J naik turun tangga yang membuatnya curiga.
"Enggak itu tadi si Yosua, naik turun naik turun, saya tanya, dia lari ke bawah. Dia gak mau dengar saya. Kenapa itu anak," begitu kata Kuat Maruf yang diceritakan Erman Umar.
"Saat itu kata Ricky, kondisi Susi menangis," sambung Erman.
Bripka RR menceritakan bahwa Brigadir J naik ke lantai 2 dan mencoba melihat keadaan Putri Candrawathi yang diduga sakit.
Namun saat itu, Kuat Maruf menghalangi Brigadir J pakai pisau.
"Tapi dihalangi oleh Kuat dengan pakai pisau. Akhirnya Josua turun lagi ke bawah," katanya.
Kemudian kata Erman, Kuat mempersilakan Brigadir RR melihat kondisi Putri Candrawathi yang berbaring di dalam kamar di lantai 2 tersebut.
"Dia buka pintu kamar ibu, dan tanya. 'Ada apa Bu?'. Ibu tidak menjawab, tetapi malah bertanya. 'Joshua dimana?'," kata Erman.
Menurutnya setelah itu Bripka RR hendak turun ke lantai 1 untuk menemui Brigadir J.
Namun kata Erman, karena ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat Maruf, Bripka RR berinisiatif menyembunyikan senjata api milik Brigadir J.
"Kemudian dia berinisiatif, yang mungkin diketahui juga sama Richard. Bagaimanapun Josua ada senjatanya. Ada pisau dan senapan panjang. Bripka RR berinisiatif dipindahin senjatanya ke kamar anaknya Sambo. Di kunci di kamar itu senjatanya. Karena Bripka RR khawatir ada apa-apa. Sebab sebelumnya kan ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat," ujar Erman.
Sementara pintu tak ditutup ada RR diluar menunggu dan tidak mendengar apa yang dibicarakan di antara keduanya.
Erman Umar menerangkan bahwa ada sekitar 10 menit lalu Yosua keluar dari kamar, dibawalah dia sama RR untuk ke bawah agar tidak bersinggungan lagi dengan Kuat Ma'ruf.
Sesampainya di bawah, RR kembali bertanya kepada Yosua apa yang terjadi namun Yosua menjawab dengan tenang bahwa tidak apa-apa.
GridPop.ID (*)
Source | : | Tribun Manado,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar