GridPop.ID - Tips hidup bijak atur uang untuk first-time mom ini bisa kalian lakukan jika baru saja menjadi seorang ibu.
Devina Hermawan membagikan tips hidup bijak atur uang untuk first-time mom yang bida dilakukan ibu muda.
Langsung saja ini dia tips hidup bijak atur uang untuk first-time mom ala Devina Hermawan.
Dilansir dari laman parapuan.co, Devina Hermawan membagikan sejumlah tips hemat yang ia selalu terapkan untuk mengatur keuangan keluarganya, khususnya setelah kehadiran sang buah hati.
Dengan adanya kehadiran anak, pengeluaran rutin pun harus disesuaikan agar keuangan keluarga tetap sehat, apalagi kebutuhan si kecil akan terus meningkat.
Bagi Kawan Puan yang merupakan first-time mom, mungkin kamu merasa peran sebagai ibu sekaligus menteri keuangan keluarga menjadi hal yang menantang.
Untuk menyeimbangkan manajemen keuangan keluarga dengan menerapkan tips hemat sambil mengasuh keluarga dan anak, dibutuhkan kiat khusus agar semuanya dapat berjalan maksimal.
Nah, berikut ini berbagai kiat yang diterapkan oleh Chef Devina dalam menjalankan perannya untuk bijak mengatur keuangan.
1. Siapkan Diri dengan Perubahan dan Tantangan
Bagi para first-time mom, menjalankan peran sebagai pengatur keuangan rumah tangga dengan kehadiran sang buah hati dibutuhkan penyesuaian khusus.
Perempuan yang akrab disapa Chef Devina itu menekankan, ibu harus bisa menerapkan tips cermat dengan beradaptasi dan menyesuaikan kondisi keuangan keluarga yang dinamis.
“Dalam mengatur keuangan pun kita harus semakin cermat, seperti berbelanja sesuai dengan daftar prioritas kebutuhan keluarga,” ungkapnya dikutip dari siaran pers Shopee yang diterima PARAPUAN.
Menurutnya, tips hemat berupa perencanaan jangka panjang dan jangka pendek perlu diterapkan oleh first-time mom agar keuangan keluarga tetap sehat.
“Misalnya ketika bayi, kita sebagai ibu sudah memahami bahwa anak perlu ada imunisasi dan konsultasi tumbuh kembang; atau ketika mereka akan memasuki usia sekolah yang membutuhkan biaya khusus. Kebutuhan ini perlu kita rencanakan sejak awal agar tidak ada pengeluaran skala besar yang mengganggu keseimbangan keuangan keluarga,” jelasnya.
2. Libatkan Suami dan Hadirkan Kehangatan Keluarga
Seiring tumbuh kembang anak, orang tua tentu akan merasa jadwalnya serta jadwal anak yang semakin padat.
Untuk menghadapi momen demikian, Devina menjelaskan pentingnya peran suami untuk selalu saling berbagi tugas dalam mengurus keluarga dan buah hati.
Kolaborasi dengan suami ini tak hanya dapat meringankan beban ibu sehari-hari, tetapi juga menambah kehangatan hubungan dengan suami.
“Ada perencanaan jangka panjang yang tentu melibatkan diskusi khusus dengan suami, misal untuk tempat tinggal, asuransi atau investasi, dan rencana pendidikan anak-anak. Kalau untuk urusan harian atau domestik rumah tangga, hampir semua masih aku yang atur,” pungkasnya.
Selain menerapkan tips cermat dalam mengatur keuangan, ia dan suami juga selalu berkomitmen untuk meluangkan quality time dengan anak-anak.
3. Lebih Mawas dalam Mengatur Pengeluaran Keluarga
Kehadiran anak yang tentu memengaruhi kondisi keuangan membuat Devina harus menerapkan prinsip mawas dan cermat dalam manajemen keuangan keluarga.
Ia mengaku lebih selektif dalam memetakan daftar kebutuhan dan keinginan berdasarkan kapasitas yang dimiliki untuk menghindari pengeluaran yang tidak diperlukan.
“Jadi, kamu lebih mengutamakan aspek fungsional yang bermanfaat dan menerapkan prinsip lima tujuan keuangan untuk menghindari pengeluaran konsumtif,” kata Devina.
Ia juga tak lupa mengajarkan anak-anak untuk lebih bersyukur dan menghargai apa yang dimiliki saat ini, jadi anak pun lebih peka saat ingin membeli sesuatu.
“Seiring pengalaman, kita ibu-ibu akan lebih cermat memilih mana yang benar-benar diperlukan dan dalam jumlah secukupnya,” katanya lagi.
4. Cari Solusi Termudah yang Menguntungkan untuk Kebutuhan Harian
Memiliki banyak peran dalam kesehariannya, Devina selalu aktif mencari alternatif praktis agar lebih mudah memenuhi kebutuhan keluarga.
Menggunakan platform online untuk belanja bulanan menjadi pilihannya agar bisa memenuhi kebutuhan pokok harian sekaligus menjalani rutinitas bersama anak.
Saat menggunakan platform online, ia juga memanfaatkan layanan digital untuk menunjang berbagai kebutuhan transaksi di tengah kesibukannya.
Itulah beberapa tips hemat yang diterapkan oleh Devina Hermawan untuk mengatur keuangan keluarga sekaligus mengurus anak.
Mempersiapkan Diri Menjadi "New Mom"
Ada saatnya perempuan mengandung dan melahirkan anak ke dunia.
Setelahnya, kehidupan akan mengalami perubahan, misalnya menyandang panggilan baru; ayah dan ibu, karena kehadiran buah hati.
Proses melahirkan dan setelahnya tak selalu mulus jalannya. Rintangan akan silih berganti mendatangi orangtua, terkhusus ibu.
Pasca melahirkan, seorang ibu memiliki kemungkinan mengidap baby blues hingga postpartum depression.
Untuk menghindarinya, Pritta Tyas, seorang Co-Founder dari Good Enough Parents dan Certified Positive Discipline Parents Education, memberikan beberapa saran terkait persiapan yang harus dilakukan perempuan ketika menjadi new mom dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Mempersiapkan Diri Menjadi New Mom” seperti dirangkum oleh kompas.com berikut ini.
Menurut seorang profesor keperawatan, postpartum depression (PDD) merupakan komplikasi serius yang terjadi saat periode sekitar waktu kelahiran dan dialami oleh ibu.
Penelitian terhadap PDD dari total 64 studi di 17 negara di Asia mencatat bahwa angka sebaran PDD mencapai 3.5 sampai 63.3 persen.
Organisasi Postpartum Depression menuliskan bahwa terdapat beberapa jenis PDD, salah satu jenisnya adalah baby blues.
Baby Blues diartikan sebagai gangguan bagi ibu baru yang tingkatnya lebih ringan dan bersifat jangka pendek serta disertai dengan gejala kesedihan, menangis, kelelahan, insomnia, dan kecemasan.
Masalah lain seputar menjadi ibu baru yang mungkin dialami adalah mom shaming.
Pritta Tyas memberi gambaran bahwa mom shaming merupakan kondisi ketika seorang ibu baru mendapat komentar-komentar negatif yang menjadikannya overthinking.
Untuk mengatasi masalah-masalah di atas, ada baiknya ibu baru mencari serta mendapat dukungan dari orang-orang tertentu, seperti suami, keluarga terdekat, teman, atau dari komunitas yang sama-sama baru menjadi ibu.
Hal ini dilakukan untuk membentuk support system bagi ibu baru. Cara lain yang dapat dilakukan apabila sulit dengan bantuan orang sekitar adalah dengan mencoba datang ke dokter.
Menurut Organisasi Postpartum Depression, ibu bisa mengunjungi psikolog atau psikiater untuk kemudian dilakukan terapi atau pemulihan di bawah pengawasan mereka. Selanjutnya adalah bagaimana seorang ibu baru mengasuh anak.
Hal ini dapat dilakukan dengan mencari informasi secara mandiri. Manfaatkanlah internet untuk mendapat gambaran umum terkait pengasuhan.
Pritta Tyas mengungkapkan bahwa orangtua harus memutuskan keinginan mereka ke depan terkait anaknya.
Dengan mengacu pada keinginan itu, orangtua dapat menyaring hal-hal apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan dalam mengasuh anak.
Tindakan kedua yang dapat dilakukan, yakni dengan mencari sumber dari orang yang sudah ahli atau profesional.
Sumber ini bisa didapat baik secara langsung maupun tidak.
Orangtua dapat membuat jadwal dengan dokter anak untuk berkonsultasi secara langsung. Apabila tidak memungkinkan, orangtua bisa berkonsultasi secara daring.
Perjalanan panjang yang ditempuh oleh ibu baru maupun sang ayah perlu persiapan yang baik dan matang. Ini dilakukan agar anak bisa mendapatkan pertumbuhan yang maksimal.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Parapuan.co |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar