Kontraksi itu bisa sangat kuat dan terkadang lebih kuat dari biasanya.
Dalam beberapa kasus penis captivus, vagina berkontraksi dengan cukup kuat sehingga pasangan sulit untuk mengeluarkan penisnya.
Dilansir dari BBC melalui KOMPAS.com, dokter seksual senior dari Inggris, Dr John Dean mengatakan, otot-otot dasar panggul perempuan berkontraksi secara berirama saat orgasme.
Saat kontraksi otot terjadi, penis yang teraliri darah pun semakin membesar sehingga potensi terjadinya penis captivus pun lebih tinggi.
Akan tetapi, ketika otot-otot vagina mengendur, darah kembali mengalir keluar dari penis sehingga kedua organ intim dapat dipisahkan.
Selain itu, gancet juga bisa disebabkan oleh kondisi vaginismus atau menutupnya vagina secara tidak sadar akibat kejang otot di dasar panggul.
Kondisi ini mungkin berlangsung sementara.
Saat otot-otot telah mengendur atau rileks, kemungkinan organ intim dapat kembali dipisahkan pun lebih tinggi.
Tak perlu khawatir, kondisi tersebut jarang terjadi, namun jika mengalaminya, pastikan untuk tetap tenang.
Stres dapat memicu ketegangan otot berlebih dan membuat kondisi gancet bertahan lebih lama.
Selain itu, saat mengalaminya, jangan paksa penis keluar dari vagina karena dapat menyakiti bahkan melukai salah satu atau kedua organ intim.
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar