GridPop.ID - Pria ini frustasi mengetahui tingkah istrinya yang tak wajar.
Bagaimana tidak? pria ini memiliki istri jorok.
Ya, istrinya hanya mau mandi dan berhubungan seks setahun sekali.
Tak tahan dengan kebiasaan istrinya, pria ini memilih untuk berpisah.
Dilansir dari laman GridPop.ID, kisah ini terjadi pada tahun 2019 silam.
Pengadilan New Taipei City baru-baru ini mengabulkan gugatan perceraian yang dilayangkan seorang suami pada istrinya.
Gugatan ini dilayangkan sang suami lantaran jengah dengan kelakuan buruk istrinya.
Sang istri diketahui memiliki kebiasaan mandi minimal hanya sekali dalam setahun.
Kebiasaan buruk itu semakin diperparah dengan kondisi istrinya yang jarang menyikat gigi dan keramas.
Tak tahan dengan siksaan batin yang begitu berat, suami wanita bernama Lin itu mantap berpisah dengan sang istri.
Semua bermula saat keduanya masih pacaran, Lin memiliki kebiasaan mandi seminggu sekali.
Baca Juga: Reza Arap Diisukan Main Serong, Wendy Walters Ubah Caption di Foto Nikah dengan Kalimat Menohok, Beneran Selingkuh?
Setelah menikah, kebiasaannya kian memburuk, Lin hanya mandi saat pergantian tahun.
Bahkan selama ini untuk menutupi bau mulutnya, Lin lebih memilih mengunyah permen karet.
Wanita ini juga lebih memilih menutupi rambutnya yang berminyak dan kusam dengan topi ketimbang berkeramas.
Sebab itu Lin membutuhkan waktu 3 jam saat mandi sekali dalam setahun.
Kebiasaan buruk ini membuat suaminya gerah, bahkan untuk berhubungan intim, hanya setahun sekali mereka lakukan.
Keduanya juga diketahui belum memiliki momongan dalam 13 tahun pernikahannya.
Bertahun-tahun pasangan ini tidak memiliki pekerjaan.
Mereka hidup menumpang dengan ibu Lin, sedangkan semua kebutuhan ditanggung oleh ibunya.
Tak ingin membebani sang mertua, suami Lin akhirnya memilih bekerja sebagai penjaga keamanan sebuah toko.
Gengsi, Lin meminta suaminya berhenti karena pekerjaan itu dinilai tidak layak dan merendahkan martabat mereka.
Namun suami Lin menolak, ia lebih memilih melayangkan gugatan cerai pada istrinya itu.
Pengadilan akhirnya mengabulkan permohonan itu, setelah keduanya berpisah dua tahun sebelumnya.
Penyebab Perceraian dalam Rumah Tangga
Dilansir oleh kompas.com dari Times of India, berikut penjelasannya:
1. Komunikasi yang kurang baik
Ketika dua pasangan telah berhenti berkomunikasi antara satu sama lain, mereka tidak lagi merasa untuk saling menjaga dan menyayangi satu sama lain.
Penting untuk mengomunikasikan perasaan, terutama saat Kawan Puan dan pasangan sedang mengalami pertengkaran.
Tanpa adanya komunikasi, kesalahpahaman tentu akan muncul bahkan melebar.
Menghindari komunikasi antar pasangan hanya akan membuat masing-masing saling menjauh.
2. Hilangnya rasa hormat
Kurangnya rasa hormat akan menghancurkan hubungan menjadi lebih buruk.
Salah satu penyebab pasti dari perceraian adalah hilangnya empati dan rasa hormat terhdap pasangan.
Ini sangat memungkinkan jika salah satu atau keduanya melakukan penghinaan, pelecehan, hingga kekerasan.
Melakukan hal-hal seperti yang telah disebutkan merupakan luapan emosi atau cara mengekpresikan kekesalan atas apa yang telah pasangan lakukan.
Hal semacam ini biasanya kerap menjurus pada kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
3. Kondisi ekonomi yang tidak stabil
Salah satu hal yang dapat membuat rumah tangga berujung pada perceraian adalah ada pihak yang terlalu mengontrol keuangan rumah tangga.
Bahkan, sangat memungkinkan jika salah satu dari kamu melakukan kecurangan.
Ketika gaya hidup tidak berbanding terbalik dengan pemasukan, sangat memungkinkan jika rumah tangga akan memiliki kondisi ekonomi yang tidak stabil.
Bahkan salah satu pihak akan menghabiskan lebih banyak uang untuk keperluannya sendiri.
Hal semacam ini juga merupakan tanda jika pernikahanmu dapat berujung pada perceraian.
Untuk menghindari hal semacam ini, ada baiknya jika kalian dan calon pasanganmu mendiskusikan soal keuangan.
Ini bisa mencegah agar salah satu pihak tidak melakukan kecurangan yang membuat perekonomian tidak stabil.
4. Kata-kata yang menyakitkan
Kata-kata mungkin menjadi hal yang sepele, namun bagimana jika yang dilontarkan justru membuat sakit hati?
Mereka mungkin mangatakan hal-hal seperti kamu adalah sumber masalah di rumah tangga, tidak bisa merawat anak dengan baik, bahkan tak jarang jika kamu mendapatkan pelecehan secara verbal.
Lama-kelamaan, hal semacam ini akan membuat Kawan Puan merasa stres dan frustasi.
Ternyata, melakukan perilaku semacam ini adalah tanda bahaya bahwa pernikahan tidak lagi memiliki nilai.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,GridPop.ID |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar