GridPop.ID - Harga sembako untuk sejumlah komoditi mengalami kenaikan.
Seperti harga sembako beras di Pasar Tanggorajo, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) yang sudah naik selama satu bulan terakhir.
Berikut tanggapan Dinas Ketahanan Pangan.
Melansir dari Tribun Jambi, dalam kurun waktu sebulan terakhir beras di pasaran dan tingkat pengecer sudah mulai mengalami kenaikan.
Sementara itu, beras biasa atau beras curah juga mengalami kenaikan dari harga biasa Rp. 8,500 saat ini terus mengalami kenaikan.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Mahdi, pedangan di Pasar Tanggo Rajo.
"Sudah sebulan ini lah naik, merek beras premium merek udang ketak dan kayu manis dari harga Rp. 52 ribu terus naik Rp. 60 ribu sekarang sudah Rp. 67 ribu per 5 kilonya," jelasnya, Rabu (21/9).
"Naik Rp 1.000 sebulan ini. Belum ada tanda tanda turun," tambahnya.
"Saya berharap harga beras tidak terus melonjak naik. Harga terus naik seperti saat ini masyarakat biasanya beli beras yang ukuran 10 kg sekarang beralih ke 5 kg," tutupnya.
Isumar Kepala Dinas Ketahanan Pangan mengatakan, terkait kenaikan beras itu pihaknya hanya melakukan pemantauan di pasar.
"Yang naik itu beras premium beras lokal tetap harganya," jelasnya.
Dia mencontohkan berapa lokal yang masih tetap harganya yakni beras petani dari Petani di Senyerang yang masih pada harga normal.
"Kalau beras ini yang digunakan untuk PNS masih di harga Rp10.200," tutupnya.
Sebagai tambahan informasi, kenaiakan harga sembako beras dan cabai juga terjadi di Pangandaran.
Melansir dari Kompas.com, salah satu penyebab naiknya harga sembako tersebut karena faktor cuaca.
Kenaikan harga kebutuhan pokok dapat dilihat dari data 3 Pasar Tradisional yang dilaporkan Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran hingga tanggal 19 September 2022.
Berikut rinciannya:
1. Pasar Kalipucung
2. Pasar Pananjung
3. Pasar Parigi
Dikutip dari Tribun Jabar, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Pangandaran Supendi mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok tersebut disebabkan oleh cuaca sehingga menyebabkan gasil panen berkurang.
"Contohnya, sekarang seperti cabai rawit. Selain itu, juga karena BBM naik, ongkos transportasi juga ikut naik," ujar Supendi kepada Tribunjabar.id melalui WhatsApp, Selasa (20/9/2022) pagi.
Ibu rumah tangga di Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Ibu Aan Aningsih (47) mengeluh, karena harga kebutuhan di dapur seperti cabai rawit sekarang naik.
"Harga cabai (rawit) waktu 3-4 hari yang lalu harganya kalau per kg masih Rp 70 ribu. Tapi, sekarang belanja lagi ke warung sudah naik menjadi Rp 100 ribu (per kg)," katanya.
Baca Juga: Update Harga Sembako Selasa, 20 September 2022, Minyak Goreng Merek Ini Terpantau Turun Harga
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar,Tribun Jambi |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Veronica S |
Komentar