Selain akif berkarier di industri musik Indonesia, lulusan S2 Cultural Anthropology di University of Wellington, Selandia Baru, ini juga sibuk menjadi aktivis pendidikan sekaligus mentor di Arcademy Project.
Untuk kisah asmaranya, pada 2015 ia telah menikah dengan pria bernama Ben Laksana.
Kini Rara Sekar lewat proyek solo Hara rilis EP Kenduri, dilansir dari Hai.ID, kenduri adalah album mini perdana hara.
Semua lagu ditulis jadi satu kesatuan sebagai narasi yang berkesinambungan dari lagu pertama hingga terakhir.
"Ditulis di awal pandemi saat lockdown, Kenduri secara esensial terinspirasi dari perjalanan hara mencari harapan di tengah pandemi dengan merawat kebunnya. Kenduri, seringkali diartikan sebagai ‘selametan’ atau ritual pemberkatan untuk merayakan kehidupan, kematian, ataupun momen-momen penting dalam kehidupan seseorang atau masyarakat," tulis press release yang HAI terima.
Kenduri adalah upacara adat yang diadakan sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada tuhan, atas terkabulnya do'a dan harapan.
Untuk album ini, hara secara spesifik terinspirasi dari kenduri dalam konteks pertanian, dan menginterpretasi ulang kenduri sebagai selamatan panen raya yang sering dipraktikkan oleh masyarakat tani di Indonesia jadi sebuah album pendek bertema.
Dimulai dengan sebuah lagu yang hara dedikasikan untuk tanaman-tanamannya, terinspirasi dari lagu-lagu rakyat yang ditulis oleh masyarakat tani dan masyarakat adat untuk memberkati tanah, tanaman dan hasil panen (Tembang Tandur), Akar Wangi (feat. Guna Warma dari Nosstress), sebuah lagu yang ditulisnya setelah bermimpi menanam akar wangi di pinggir-pinggir sebuah sungai yang kering dekat rumahnya.
Lalu Kebun Terakhir, lagu yang terinspirasi dari perjuangan para petani Indonesia yang terus mempertahankan tanahnya sebagai ruang juang terakhirnya, dan terakhir, Arumdalu, sebuah ode untuk merayakan keindahan keseharian dalam hidup.
Berbeda dengan karya-karya musik sebelumnya, Kenduri adalah ruang temu hara sebagai penyanyi-penulis lagu, musisi, peneliti, dan seorang urban gardener.
Kenduri, ketika didengarkan dari awal hingga akhir, seakan mengajak pendengar untuk mengintip, mendengar, dan mengalami bagaimana hara menemukan hubungan yang lebih dalam dengan alam melalui kebunnya.
Source | : | Kompas.com,Hai.id |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar