Dokter berujar bahwa Wang mengalami stroke mata.
Stroke mata juga dengan oklusi arteri retina, di mana terbentuk gumpalan yang menyumbat atau pembuluh darah di retina menyempit.
Kondisi tersebut akan menghambat aliran sinyal ke otak.
Setelah insiden itu, Wang bertekad menghentikan kebiasaan buruknya.
Wang menambahkan bahwa istrinya tidak lagi mengizinkannya melihat ponsel pada malam hari.
Di sisi lain, dokter yang menangani Wang mengatakan bahwa belakangan ini ia telah menangani sekitar 20 kasus stroke mata setiap bulan.
Kebanyakan pasiennya merupakan anak muda.
Dokter lantas memberi saran agar tidak tidur terlalu larut dan menatap layar terlalu lama, sebab itu merupakan faktor utama penyebab stroke mata.
Stroke mata ini, ujar sang dokter dapat berujung kebutaan permanen jika tidak segera ditangani dengan benar.
Melansir Kompas Health, dr Elvioza, SpM (K), Ketua Vitreoretina Service Jakarta Eye Center berujar bahwa stroke mata biasanya tidak disertai gejala-gejala tertentu.
Source | : | Suar.id,Kompas Health |
Penulis | : | Ekawati Tyas |
Editor | : | Ekawati Tyas |
Komentar