Li Qiang tidak mengerti pikiran istrinya, mengira dia bodoh, menghabiskan uang untuk membeli kejahatan terhadap orang, dan akhirnya mendapatkan hasil yang lebih buruk dari sebelumnya.
Sementara itu, Li Xiaofang berpikir bahwa dia melakukannya untuk menyenangkan suaminya, tapi Li Qiang justru tak bersimpati dan memarahinya.
Pada hari-hari berikutnya, Li Xiaofang dan Li Qiang terlibat perang dingin satu sama lain.
Li Qiang terus mengeluh tentang tubuh istrinya, dan Li Xiaofang tidak bisa melupakan kata-kata memilukan suaminya.
Akhirnya, karena frustrasi, Li Xiaofang menikam suaminya sampai mati dengan pisau.
Melihat suaminya pingsan dalam genangan darah, Li Xiaofang terkejut dan linglung, duduk di tanah.
Ketika telepon berdering, dia kemudian sadar.
Itu adalah telepon dari ibu mertuanya, menyuruh dia dan suaminya untuk membawa pulang cucunya untuk bermain.
Li Xiaofang buru-buru berimprovisasi bahwa suaminya sedang dalam perjalanan bisnis dan tidak dapat kembali dalam beberapa hari ke depan.
Setelah memastikan bahwa Li Qiang telah meninggal, Li Xiaofang sangat ketakutan.
Dia menyembunyikan tubuh suaminya di lemari dan membersihkan tempat kejadian.
Source | : | Tribunstyle.com,Eva.vn |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar