Mobil polisi turut menjadi sasaran amukan massa.
Kericuhan ini terjadi sekitar dua jam, setelahnya kondisi Stadion Kanjuruhan berangsur pulij.
Di sisi lain, Aremania juga turut membantu suporter-suporter yang pingsan. Begitu juga dengan pemain maupun staf Arema yang tertahan, mereka turut membantu korban.
Melansir TribunJatim.com, diungkapkan dua orang polisi juga meninggal dunia akibat kericuhan ini.
Korban dari Aremania yang meninggal di rumah sakit mayoritas nyawanya tak tertolong karena sudah dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12."
"Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak napas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," papar Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta
Ditambahkan oleh Bupati Malang, Sanusi didampingi Sekda dan Pejabat Pemkab Malang, para korban yang dirawat di rumah sakit, biayanya akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjatim.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar