GridPop.ID - Kericuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan mengukir duka mendalam.
Laga Arema FC vs Persebaya yang berlangsung pada Sabtu (2/10/2022) malam kemarin memakan ratusan korban akibat kericuhan.
Hingga saat ini terhitung ada 129 orang korban yang meninggal akibat kericuhan suporter di Stadion Kanjuruhan.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, diungkapkan detik-detik kejadian mengerikan itu terjadi,
Diketahui dalam laga tersebut Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 2-3.
Kekalahan Arema FC di kandang sendiri memantik emosi Aremania turun ke tengah lapangan untuk mengejar pemain dan official Arema FC.
Para pemain Arema dan Persebaya bahkan tak sempat berbagi salam penghormatan di akhir pertandingan.
Suporter yang turun ke lapangan berlaru menuju ruang ganti untuk mengejar pemain. Beberapa dari mereka sampai nekat melempari benda-benda tumpul.
Perlengkapan pertandingan dan fasilitas di dalam lapangan meliputi bangku pemain, papan iklan, jaring gawang ikut menjadi pelampiasan kekecewaan.
Mobil polisi turut menjadi sasaran amukan massa.
Kericuhan ini terjadi sekitar dua jam, setelahnya kondisi Stadion Kanjuruhan berangsur pulij.
Di sisi lain, Aremania juga turut membantu suporter-suporter yang pingsan. Begitu juga dengan pemain maupun staf Arema yang tertahan, mereka turut membantu korban.
Melansir TribunJatim.com, diungkapkan dua orang polisi juga meninggal dunia akibat kericuhan ini.
Korban dari Aremania yang meninggal di rumah sakit mayoritas nyawanya tak tertolong karena sudah dalam kondisi memburuk setelah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
"Mereka pergi keluar ke satu titik di pintu keluar, kalau enggak salah itu pintu 10 atau pintu 12."
"Kemudian terjadi penumpukan, di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak napas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," papar Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta
Ditambahkan oleh Bupati Malang, Sanusi didampingi Sekda dan Pejabat Pemkab Malang, para korban yang dirawat di rumah sakit, biayanya akan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunjatim.com |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar