Pemilik Rahat Icon Hotel, Zulkifli Umar mengatakan, peristiwa tersebut di luar kendali dari pihak manajemen.
Menurutnya, JT dan wanita Open BO menggunakan teknologi untuk memperlancar pertemuan mereka.
"Untuk memikirkan syariah (hotel syariah) kami sudah sejak lama, namun teknologi siapa yang bisa mencegah itu," kata Zulkifli Umar kepada Posbelitung.co, Jumat (30/9/2022).
Pihak manajemen Rahat Icon Hotel membantah hotelnya dijadikan tempat prostitusi.
"Kami sejak awal sudah mengantisipasi soal ini (Open BO). Kami pastikan hotel ini tidak digunakan atau menjadi sarana open BO," ucapnya.
Cara yang dilakukan manajemen Rahat Icon Hotel untuk mencegah prostitusi dengan melakukan pengecekan ulang atau bertanya langsung kepada penyewa kamar, jika sudah menginap selama tiga hari berturut-turut.
"Jadi itu cara kami mengantisipasinya dan itu memang kami hindari atau minimal mengurangi resiko," ungkap Zulkifli.
Selain itu, untuk mengantisipasi hotel dijadikan tempat prostitusi, tarif hotel terhitung sejak Agustus 2022 kemarin sudah dinaikan.
"Kalau dulu kan kebetulan pandemi juga jadi Rp150.000, tapi kalau sekarang sudah kami naikan menjadi di atas itu. Ini salah satu cara kami untuk mencegah (prositusi)," bebernya.
GridPop.ID (*)
Source | : | PosBelitung,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar