GridPop.ID - Kejadian ini membuat geger warga Kabupaten Belitung.
Pasalnya, seorang pria mendadak lemas usai berhubungan intim dengan teman kencan wanitanya di sebuah kamar hotel.
Mengetahui teman kencannya lemas, wanita ini pun syok.
Setelah diperiksa, pria ini sudah meninggal dunia usai berhubungan intim dengannya.
Begini kronologinya.
Dilansir dari laman tribunstyle.com, pada Rabu (28/9/2022) malam, warga digegerkan dengan penemuan mayat pria di kamar Hotel Rahat Icon, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Saat ditemukan mayat pria menggunakan baju kaos dan celana pendek hitam.
Mayat lelaki itu ditemukan di kamar nomor 110 lantai satu dalam kondisi terbaring di atas kasur.
Beberapa saksi seperti resepsionis dan housekeeping langsung dibawa ke Mapolres Belitung untuk dimintai keterangan.
Terungkap ternyata mayat pria di dalam kamar hotel tersebut JT merupakan Kepala Dusun Teluk Dalam wilayah Desa Juru Seberang.
Identitas mayat ini diungkapkan Kepala Desa Juru Seberang, Adriansyah yang membenarkan JT adalah seorang aparatur desa.
Diakui Adriansyah ia juga terkejut mendengar kabar duka tersebut, sebab pada sore hari tadi sempat bertemu ketika rapat di balai desa.
"Iya almarhum kadus Teluk Dalam, kami sudah di rumah duka. Tadi sore ketemu waktu rapat di balai desa dan masih segar bugar," katanya.
Menurut Adriansyah, keseharian korban mudah bergaul dan mudah diajak kerja sama baik sesama rekan kerja maupun di luar pekerjaan.
"Beliau memang sudah lama jadi kadus. Kesehariannya sangat baik, enak diajak kerja," ungkap Adriansyah.
Korban Sempat Lemas
Kasubsi Penmas Sihumas Polres Belitung, Ipda Belly Pinem menjelaskan kronologis Kepala Dusun Teluk Dalam tewas saat berhubungan suami istri dengan wanita Open BO di kamar 110 Hotel Rahat Icon.
Kejadian berawal saat Pak Kadus bernisial JT tiba di hotel sekitar pukul 20.00 WIB.
Pria 48 tahun itu datang mengendarai motor Yamaha Soul GT dan langsung menuju kamar 110.
"Korban menemui saksi L yang sebelumnya sudah sepakat melalui chat WhatsApp. Korban bertemu saksi di kamar 110 yang sudah dipesan saksi pukul 15.00 WIB," ungkap Ipda Belly Pinem saat konfrensi pers pada Kamis (29/9/2022).
Pinem mengungkapkan keduanya sudah bersepakat melakukan hubungan suami istri dengan tarif Rp500 ribu termasuk biaya kamar hotel.
Setiba di kamar, korban sempat merokok lima menit dan berjalan ke toilet.
Kemudian saat keduanya berhubungan suami istri sekitar 10 menit, mendadak korban lemas.
"Saksi sempat berlari ke kamar 103 meminta bantuannya temannya. Lalu mereka menggosokkan minyak kayu putih dan diminumkan air tapi tidak ada respon dari korban," ungkap Pinem.
Saksi bersama temannya meminta bantuan resepsionis hotel untuk menelpon ambulans dan menghubungi polisi.
Petugas medis kemudian tiba pukul 21.45 WIB dan memeriksa korban yang ternyata sudah meninggal dunia.
Berdasarkan hasil visum pemeriksaan luar, tidak ditemukan luka tanda kekerasan di tubuh korban.
Selain itu, dari keterangan saksi juga tidak menyebutkan bahwa korban pernah mengonsumsi obat-obatan.
"Untuk dugaan penyebab kematian, kami masih menunggu hasil visum dari dokter RSUD," kata Pinem.
Pihak Hotel Bantah Jadi Tempat Prostitusi
Pasca Kepala Dusun Teluk Dalam, Desa Juru Seberang, Tanjungpandan, Belitung berinisial JT (48) ditemukan tewas di kamar 110 Hotel Rahat Icon.
Hotel yang beralamatkan di Jalan Depati Rahat, Kelurahan Kota itu belakangan disebut sebagai tempat prostitusi.
Diketahui, Kepala Dusun JT tewas saat berhubungan suami istri dengan wanita Open BO (open booking online) berinisal L.
Baca Juga: Pasrah Jika Regi Datau Pergi, Ayu Dewi Beri Jawaban Menohok Soal Pelakor: Nggak Usah Takut
Pemilik Rahat Icon Hotel, Zulkifli Umar mengatakan, peristiwa tersebut di luar kendali dari pihak manajemen.
Menurutnya, JT dan wanita Open BO menggunakan teknologi untuk memperlancar pertemuan mereka.
"Untuk memikirkan syariah (hotel syariah) kami sudah sejak lama, namun teknologi siapa yang bisa mencegah itu," kata Zulkifli Umar kepada Posbelitung.co, Jumat (30/9/2022).
Pihak manajemen Rahat Icon Hotel membantah hotelnya dijadikan tempat prostitusi.
"Kami sejak awal sudah mengantisipasi soal ini (Open BO). Kami pastikan hotel ini tidak digunakan atau menjadi sarana open BO," ucapnya.
Cara yang dilakukan manajemen Rahat Icon Hotel untuk mencegah prostitusi dengan melakukan pengecekan ulang atau bertanya langsung kepada penyewa kamar, jika sudah menginap selama tiga hari berturut-turut.
"Jadi itu cara kami mengantisipasinya dan itu memang kami hindari atau minimal mengurangi resiko," ungkap Zulkifli.
Selain itu, untuk mengantisipasi hotel dijadikan tempat prostitusi, tarif hotel terhitung sejak Agustus 2022 kemarin sudah dinaikan.
"Kalau dulu kan kebetulan pandemi juga jadi Rp150.000, tapi kalau sekarang sudah kami naikan menjadi di atas itu. Ini salah satu cara kami untuk mencegah (prositusi)," bebernya.
GridPop.ID (*)
Source | : | PosBelitung,Tribunstyle |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar