GridPop.ID - Lirik yel-yel suporter Arema menjadi sorotan netizen karena dinilai seram.
Bagaimana tidak dalam penggalan bait lirik yel-yel tersebut disebutkan suporter Arema siap mati membela tim kesayangan.
Seperti yang diunggah akun Twitter @Hernomo_Al1, Senin (3/9/2022).
Dalam cuitannya tersebut, sang pengunggah menuliskan lirik lengkap yel-yel suporter Arema.
Satu tekad dukung Arema
Di bawah bendera singo edan
Ayo maju ayo maju Aremaku
Jangan kembali pulang
Sebelum Arema menang
Baca Juga: 42 Ribu Aremania Penuhi Stadion Kanjuruhan, Polisi: Tak Ada Kuota untuk Persebaya
Walau harus mati di tengah lapang
Arema teruslah berjuang
Sang pengunggah video pun merasa seram dengan lirik yel yel suporter Arema yang justru jadi kenyataan.
"Dengerin suporter Arema nyanyi sebelum pertandingan... syairnya serem... padahal perkataan adalah doa..." tulis @Hernomo_Al1, dikutip via Grid.ID.
Atas unggahan tersebut, banyak netizen yang ikut merinding mendengar yel-yel tersebut hingga menyetujui cuitan sang pengunggah video.
"Semangat sih ga salah ya, tapi kalau semangatnya kelewat gitu, sampai liriknya begitu, bener bener ngeri," kata @Lihatberita5.
"'Jangan pulang sebelum menang, walau harus mati di tengah lapang' Lagu dukungan macam apa begitu? Terus kalo pas lagi kalah, rebut kemenangan dengan onar di tengah lapangan, sampe mati. Ya gabisa aduh aduh... Al-Fatihah buat semuanya," tutur @amokitsi.
"Gila sih ini liriknya ckck... dinyanyiin terus menerus ya jadi doa," ujar @Rizkiia_chia.
Diberitakan sebelumnya, ratusan nyawa melayang usai laga Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).
Melansir dari Serambinews.com, setidaknya sudah 131 orang meninggal dunia usai tragedi rusuh di stadion klub kebanggaan Aremania itu.
Laga pekan ke-11 lanjutan Liga 1 musim 2022/2023 yang mempertemukan derby se-provinsi antara Arema Malang Vs Persebaya Surabaya ini dianggap paling kelam dalam sejarah sepakbola Indonesia.
Tragedi dimulai saat Arema yang menjadi tuan rumah dalam laga itu, untuk pertama kalinya menelan kekalahan setelah 23 tahun melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Skor 2-3 hingga peluit berakhirnya pertandingan, membuat suporter Arema tak terima dan turun ke lapangan.
Karena sudah rusuh, polisi menembakkan gas air mata di dalam stadion yang menyebabkan sejumlah penonton panik.
Gas air mata membuat mata dan kulit perih serta sesak napas.
Pintu stadion yang harusnya mengantri membuat para suporter berdesak-desakan keluar, sehingga membuat banyak korban meninggal dunia.
GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID,Serambinews.com |
Penulis | : | Arif B |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar