GridPop.ID - Perhiasan emas memang kerap kali dijadikan sebagai koleksi.
Tak hanya itu, perhiasan emas juga bisa dijadikan investasi dan dijual kembali jika membutuhkan uang.
Meski begitu, menjual perhiasan emas harus memiliki trik agat tak tekor.
Walaupun dijual karena terpaksa, namun jangan sampai Anda jadi rugi ya.
Salah satu cara biar nggak rugi syaratnya harus ada 1 barang ini.
Ingin tahu apa saja syaratnya?
Sertifikat Emas atau Bukti Pembelian sebagai Barang Penting
Dilansir dari laman sajiansedap.com, emas bukanlah barang biasa yang bisa diperjual belikan.
Salah satu barang yang wajib ada ketika kita membelinya adalah adanya sertifikat emas.
Biasanya sertifikat emas akan diberikan pada emas batangan.
Jika berbentuk perhiasan, biasanya akan diberikan nota pembelian.
1 barang ini wajib ada dan nggak boleh lupa atau hilang ketika akan menjualnya ya.
Bukti ini akan memberikan pertanda bahwa toko yang digunakan juga bertanggung jawab pada keaslian dari emas yang digunakan.
Jadi ketika ingin menjualnya, jangan lupa untuk menyertakan nota pembeliannya ya.
Selain syarat utama ini, Anda bisa menggunakan cara lainnya.
Kira-kira apa saja ya?
Tips Menjual Perhiasan Emas Anti Rugi Lainnya
1. Menjual ke tempat membeli
Ketika menjual emas, pasti Anda ingin ke toko yang dapat menjualnya dengan harga tinggi.
Namun jika tidak menemukan, Sase Lovers bisa menjualnya ke tempat ketika Anda membeli emas tersebut.
Kebanyakan toko emas mau kok membeli barang yang pernah dijual di tokonya.
2. Periksa kadar emas
Di perhiasan, kadar emas yang digunakan bermacam-macam.
Umumnya perhiasan akan memiliki kadar emas 18, 20, atau 24 karat.
Hal ini perlu menjadi pertimbangan.
Pasalnya makin tinggi kadar emas, harganya pun akan semakin mahal.
Kadar emas ini juga sangat berpengaruh dengan harga emas terkini lho.
3. Perhatikan keaslian dan tempat menjualnya
Membeli emas memang diperlukan kehati-hatian karena barang ini sering sekali dipalsukan.
Anda pun harus memperhatikan keaslian emas yang akan dibeli.
Untuk mengeceknya, biasanya toko akan menyedikan beberapa alat.
Namun perlu diingat toko bisa juga mempunyai alat yang berbeda-beda untuk mengukur kadar emas.
Alat yang biasa digunakan untuk mengecek kadar keaslian emas adalah dengan avometer atau X-Ray Fluorescence.
Jika terlalu rumis, Anda bisa menggosoknya dengan hati-hati.
Selain itu, Sase Lovers dapat menjual emas ke tempat terpercaya.
Biar harga jualnya tetap tinggi, Anda bisa menjualnya ke Pegadaian atau ke Antam.
Nah itu dia tips menjual perhiasan emas tanpa rugi, semoga bermanfaat ya.
Cara Membedakan Emas Asli atau Palsu
Dilansir oleh kompas.com dari laman resmi Pegadaian, terdapat beberapa cara yang bisa membedakan emas asli atau palsu sebagai berikut:
1. Ciri fisik
Meski tidak semua emas mempunyai tanda khusus kadar emas, kebanyakan logam mulia atau perhiasan memiliki tanda yang menandakan kadar emas seperti dalam bentuk fineness (1-999 atau 1-0.999), atau dalam bentuk karat (10K, 14K, 18K, 22K, dan 24K).
2. Uji magnet
Emas palsu akan menempel saat diuji dengan magnet, tetapi hal ini tidak bisa menjamin sepenuhnya karena banyak bahan logam non-magnetik lain yang dapat digunakan sebagai bahan logam emas palsu.
3. Goreskan pada keramik atau kertas
Emas palsu yang digoreskan pada keramik atau kertas akan menimbulkan goresan hitam, sebab emas asli kemungkinan besar tidak memunculkan goresan hitam tersebut.
4. Gigit emas
Dituliskan dalam laman resmi PT Antam, emas adalah logam mulia lunak yang sangat mudah dibentuk.
Emas dengan kadar tinggi akan semakin lunak sehingga pengecekan keaslian dapat dilakukan dengan menggigit permukaan emas.
Jika setelah digigit terdapat bekas gigitan yang tertinggal artinya emas asli. Namun, tidak disarankan untuk terburu-buru membelinya sebab bisa saja material yang menyusun emas palsu adalah timah, yang juga termasuk golongan logam lunak.
5. Uji dengan cairan asam nitrat
Pengujian dengan cairan asam nitrat menjadi satu cara yang sangat baik untuk mengetahui keaslian sebuah emas.
Jika satu tetes asam nitrat pada emas memberikan reaksi perubahan warna, maka emas tersebut tidak asli.
Reaksi kuning keemasan menandakan logam kuningan berlapis emas, reaksi hijau menandakan logam besi berlapis emas, dan reaksi berwarna susu menandakan logam perak berlapis emas.
Perlu diketahui bahwa emas asli yang diuji dengan cairan nitrat tidak akan menunjukkan reaksi apa pun.
Pengujian menggunakan asam nitrat harus sangat berhati-hati. Jika bukan untuk keperluan bisnis, pengujian dengan cairan asam nitrat bisa diserahkan kepada toko perhiasan emas supaya lebih aman.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,sajiansedap |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar