Jika sebelumnya pengawal Jokowi kerap berjalan di belakang, kala itu para pengawal Jokowi dari polisi kerap berada di depan.
Di lapangan, tidak jarang Teddy dan personelnya mendorong, memukul, dan membentak warga yang berebutan salaman atau berfoto bersama saat Jokowi blusukan.
Hal itu tak hanya menimpa masyarakat, tetapi juga wartawan.
Tampilan pengawal baru Jokowi ini juga tidak lepas dari perhatian masyarakat.
Sebab, semua pengawal mengenakan safari putih sehingga keberadaan mereka sangat mencolok perhatian.
Jokowi pun mulai merasa tidak nyaman. Ia menganggap hal tersebut persoalan serius.
Ia lantas mengutarakan ketidaknyamanannya itu kepada awak media.
"Antara nyaman ndak nyaman sih," ujar Jokowi di Rumah Transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).
"Kalau terlalu ketat, masyarakat banyak yang komplain. Saya endak mau seperti itu," ucap dia.
Jokowi sedianya telah memberitahukan pengawalnya untuk tidak menjaga dia berlebihan, apalagi saat tengah blusukan ke rakyat.
Namun, dia mengaku hal itu kadang tidak berhasil.
Tak berselang lama, ia pun mengganti Teddy sehingga tak lagi menjadi koordinator tim pengamanannya.
Hal itu dilakukan Jokowi usai dirinya diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2014 oleh KPU.
"Saya hanya ingin tetap bisa mendengar rakyat, bisa salaman dengan rakyat. Itu saja," ujar Jokowi kala itu.
GridPop.ID (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Lina Sofia |
Editor | : | Lina Sofia |
Komentar